Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Liputan KhususManado

Pemkot Manado Jadikan Ivent Tahunan, GSVL : Tulude Pesta Adat Penu Religi

×

Pemkot Manado Jadikan Ivent Tahunan, GSVL : Tulude Pesta Adat Penu Religi

Sebarkan artikel ini

2.500-an Warga Nusa Utara Padati Taman Berkat Boulevard

GSVL dan First Lady Manado Disuguhi Pakaian Adat Kehormatan

SPEKTAKULER perayaan Pesta Ada Tulude dan Gebyar Seni dan Budaya Warga Nusa Utara pada puncak perayaan Sabtu (31/1) tadi malam setelah berlangsung selama tiga hari sejak Kamis (29/1) di lokasi Taman Berkat Boulevard, Manado.

lumentut
GSVL didoakan
manado
Pemotongan kue tamo

Walikota Manado, GS Vicky Lumentut sendiri mengakui, perayaan ada warga Nusa Utara memasuki Tahun Baru ini sangat surprise bagi dirinya dan sang istri sebagai Ketua TP-PKK Kota Manado, Julyeta Paula Lumentut-Runtuwene. “Saya sangat surprise bersama istri sore hingga malam hari ini dengan menggenakan pakaian adat kehormatan warga Nusa Utara. Ada beban saya rasakan disini bagaimana torang samua terus mempertahankan adat warga Nusa Utara ini,’’ tandas GSVL, sapaan wali kota nampak gagah dengan stelan pakaian adat kuning dipadu topi kabasaran warga Nusa Utara.

pembukaan tulude akrab dengan tokoh nusa utara

Adat Tulude, diakui orang nomor satu di Kota Manado ini merupakan gebyar seni dan budaya warga Nusa Utara yang penuh religi dan wajib dipertahankan dan dijual sebagai salah satu asset wisata Kota Manado. “Tekad saya bukan hanya membangun infrastruktur tapi bagaimana kita sama-sama melestarikan adat seni budaya yang ada di Sulut, termasuk Pesta Adat Tulude ini,’’ kata GSVL disambut riuh tepuk tangan sekitar 2.500-an warga Nusa Utara yang tumpah ruah di lokasi Taman Berkat itu.

Gebyar Tulude ini adalah kegiatan pertama digelar di Taman Berkat Boulevard pasca soft opening Kamis lalu. Untuk itu GSVL menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Nusa Utara yang datang dari sejumlah kabupaten/kota menyaksikan penutupan kegiatan Adat Warga Nusa Utara ini karena sudah memilih Taman Berkat menjadi lokasi kegiatan.

kenakan pakaian adat pemasangan topi adat

“Ini harinya Tuhan torang bisa bersama-sama disini (Pesta Adat Tulude). Dan terima kasih kepada panitia serta tokoh-tokoh Nusa Utara telah memilih tempat ini menjadi pusat pelaksanaan Adat Tulude.’’ ujar GSVL.

Menurutnya, Taman Berkat adalah milik semua warga. Untuk itu, tahun depan penyelenggaraan, GSVL meminta Pesta Tulude ini harus digelar kembali di lokasi tersebut. “Saya putuskan, tidak ada lokasi lain selain di Taman Berkat ini. Saya titipkan, kalau kegiatan Tulude ini kita akan selenggarakan terus menerus, untuk tahun depan harus dikemas sejak jauh hari agar lebih menarik lagi,’’ pinta GSVL seraya meminta kepada Ketua DPRD Manado, Noortje Van Bone yang ikut hadir, agar lembaga DPRD juga mendukung Pesta Adat Tulude ini dijadikan kalender iven setiap tahun. “Mari kita lestarikan semua adat budaya yang ada di Sulut, termasuk Tulude ini. Saya minta agar cerita sejarah Tulude ini dikemas dalam sebuah buku agar bisa dipromosikan kepada wisatawan dan ini salah satu poin dalam misi Kota Manado menjadikan Manado Kota Pariwisata Dunia. Nanti bisa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata,’’ tukas GSVL disambut aplaus menggema dari ribuan warga Nusa Utara. (***)

Bangga dan Tersanjung, Tokoh Nusa Utara: Terima Kasih Pak Wali Kota

PESTA Adat Tulude dan Gebyar Seni Budaya Waga Nusa Utara yang digelar sejak Kamis (29/1) di kawasan Taman Berkat, Boulevard Kota Manado, resmi ditutup, Sabtu (31/1) tadi malam (Sabtu 31/1).

masamper
Walikota GSVL ikut menari masamper

Sebanyak 2.500-an warga Nusa Utara yang datang dari sejumlah kabupaten/kota se Sulut tumpah ruah menyaksikan gelaran adat Nusa Utara dalam memasuki tahun baru. “Puncak pesta Adat Tulude dan gebyar Seni Budaya warga Nusa Utara mala mini kami menyediakan 2.500 kursi. Ternyata yang datang lebih. Buktinya kami melihat masih banyak tamu yang datang terpaksa hanya berdiri,’’ kata Ketua Panitia, Jeckried Maluenseng saat membawakan sambuatan panitia.

Ada yang menarik saat penutupan acara yang dihadiri para tokoh-tokoh penting baik berdarah Nusa Utara maupun pejabat Sulut dan Kota Manado. Ini terungkap saat sambutan Ketua IKISST (Ikatan Keluarga Indonesia Sangihe, Sitaro dan Talaud), Agus Tahendung.

masamper
Ketua TP-PKK tak ketinggalan ikut menari masampeer

Usai menyapa dengan hormat para tamu, termasuk Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut yang datang bersama istri Julyeta Paula Lumentut-Runtuwene ini, Tahendung menanyakan kehadiran Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan. “Apakah Bapak Wakil Wali Kota hadir. Ada nda…? Sayang, padahal kami sudah memberikan undangan,’’ tandas mantan birokrat ini berulang-ulang melontarkan kalimat ketidakhadiran Wawali. “Saya disini tidak mau sambutan seperti disampaikan Ketua Panitia (Jackried Maluenseng) tadi. Saya Cuma mau jelaskan apa itu Tulude! Karena pasti banyak yang belum kenapa sampai ada Tulude. Orang Cuma tahu, yah Tulude, tapi sejarahnya apa,’’ ujar Tahendung sambil menceritakan asal usul Tulude dari cerita-cerita para leluhur warga Nusa Utara.

“Yang pasti kami sebagai tokoh-tokoh Nusa Utara meyampaikan apresiasi yang tinggi dan berterima kasih banyak kepada Wali Kota Manado, Bapak Vicky Lumentut yang ikut mendukung suksesnya acara kami ini bersedia menjadikan Tulude sebagai kalender Iven setiap tahun Pemkot Manado,’’ kunci mantan Kadis Sosial Pemprov Sulut ini dimasa kepemimpinan Gubernur alm. A.J Sondakh.

Ketua Panitia Pesta Tulude, Jackried Maluenseng langsung memberikan apresiasi atas niat baik GSVL. “Satu kata yang kita rasakan disini. Seluruh warga Nusa Utara malam ini merasa bangga dan tersanjung. Terima kasih Pak Wali Kota atas niat baiknya menjadi adat Tulude kami bisa dijadikan kalender of iven Pemkot Manado,’’ pungkas mantan wartawan senior ini. (***)

Nikmati Lomba Parahu Hias, GSVL Ikut Momotret

PARADE dan lomba parao hias mengundang perhatian besar warga Manado. Tak terkecuali pula wali kota Manado Vicky Lumentut yang berkesempatan hadir bersama warga menyaksikan langsung parade dan lomba perahu hias di pantai Manado.tak ketinggal momen

Kegiatan ini lomba parao hias ini merupakan rangkaian dari Gebyar Seni dan Budaya Nusa Utara yang digelar sejak 27 Januari lalu. Ada puluhan perahu hias dari berbagai kelurahan di Manado berpartisipasi langsung pada lomba ini. Nelayan pemilik perahu, terlihat berusaha semaksimal mungkin menghias perahu dengan secantik dan seunik mungkin.

lomba perahu hiasWarga Manado yang menyaksikan langsung parade dan lomba perahu hias terlihat sangat antusias dan bergembira. Mereka pun saling memuji dan memberi semangat terhadap penampilan perahu para nelayan tersebut.

Wali kota Manado Vicky Lumentut pun memberikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi para nelayan kota Manado yang sungguh-sungguh mengikuti lomba dan menyukseskan acara ini. Lumentut tampak senang berbaur bersama warga Manado dan menikmati semua rangkaian parade perahu hias ini. Sesekali pula Lumentut dengan kamera memotret perahu yang ikut berlomba. (lipsus/ald)