Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Masjid Tertua dan Sejarah Perkembangan Islam di Kota Manado

×

Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Masjid Tertua dan Sejarah Perkembangan Islam di Kota Manado

Sebarkan artikel ini

Mesjid Tertua di ManadoMANADO, (manadoterkini.com) – Manado adalah kota yang berkembang dari bendar. Pada tahun 1670, Manado merupakan salah satu kota perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Para pedagang dari berbagai daerah di tanah air pun turut meramaikan.

Pedagang dari Ternate, Tidore, Makian-Maluku Utara dan Hitu-Ambon, yang beragama Islam, yang sebelumnya menjadikan Manado hanya sebagai daerah transit (persinggahan), lama-kelamaan ada yang tinggal dan menetap di Manado. Lokasi yang mereka tempati adalah sekitar kawasan Pondol.

Jalur perdagangan rempah-rempah yang semakin ramai di Manado juga menarik bagi para pedagang Islam dari Jawa Tengah, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya ikut menetap di Manado. Selain berprofesi sebagai pedagang, juga banyak di antara mereka yang berprofesi sebagai pegawai yang bekerja pada pemerintahan Hindia Belanda.

Sepuluh tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 1770, keinginan untuk berpindah dari Pondol dan rencana membangun perkampungan baru mendapat persetujuan dari pemerintah Belanda. Lokasi yang mereka pilih adalah di ujung utara Manado. Tempat yang dipilih kala itu adalah wilayah yang sebagiannya menjadi lokasi Masjid Agung Awwal Fathul Mubien.

Di perkampungan baru tersebut pada tahun 1802, mereka membangun sebuah Masjid, yang diberi nama Awwal Fathul Mubien. Semula bangunannya sangat sederhana; pondasinya dari batu karang; lantai dan dindingnya dari papan; lokasi bangunan Masjid yang berdiri sekarang ini dulunya adalah kawasan pesisir pantai.

Masjid yang tertua di kota Manado ini pertama kali direnovasi pada tahun 1830; saat itu, bangunannya diperluas menjadi 8 x 8 meter. Walaupun telah direnovasi, namun bangunan Masjid masih dalam keadaan darurat; berlantai tanah dan atapnya dari daun rumbia.

Tahun 1990, bangunan Masjid diperluas lagi menjadi 8 x 12 meter. Kemudian luasnya ditambah lagi menjadi 8 x 14 meter. Selanjutnya antara 1967 – 1995 diperluas lagi menjadi 26 x 26 meter. Sampai saat ini bangunannya telah 6 kali mengalami renovasi.

Menurut sejumlah sumber, Awwal Fathul Mubien merupakan Masjid pertama didirikan di kota Manado, dan merupakan Masjid terbesar kedua setelah Masjid Raya Ahmad Yani yang berdiri tahun 1961. Pada 1 Juli 1991, Masjid Awwal Fathul Mubien berstatus sebagai Masjid Agung. Terletak di Jalan Sultan Hasanuddin, kelurahan Islam, Kecamatan Tuminting. Berdiri di atas lahan seluas 1000 m2 dengan luas bangunan 676 m2. (Chris)