SULUUN, (manadoterkini.com) – Proyek air bersih yang dikerjakan sejak Tahun 2013 dengan anggaran sekitar Rp 1,4 Miliar di Desa Suluun Kecamatan Suluun dipertanyakan. Pasalnya, Proyek air bersih tersebut hingga sudah memasuki pertengahan tahun 2015 ini belum juga difungsikan.
Mereka pun menganggap proyek air bersih itu hanya memboroskan anggaran, karena belum bisa difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
“Proyek berbandrol sekitar Rp 1,4 miliar tersebut hanya memboroskan anggaran. Pengerjaan proyek tersebut patut dipertanyakan. Padahal kondisi saat ini, musim kemarau yang berdampak sulitnya untuk mencari sumber air bersih,” kata Frangky Walangitan warga Suluun.
Hal senada disampaikan, Remly Regar, warga yang sama, Dia mengatakan program utama pemerintah kabupaten untuk meningkatkan pembangunan sumber air bersih dan sanitasi belum dimaksimalkan instansi terkait.
“Buktinya dapat di lihat di Desa Suluun Dua. Program air bersih yang dibangun beberapa tahun lalu, sepertinya mubazir karena tidak bisa difungsikan,” tandasnya.
Sementara itu personil DPRD Minsel Verke Pomantow menegaskan, pemerintah melalui instansi terkait seharusnya memperhatikan kondisi tersebut. Persoalan air bersih perlu menjadi prioritas karena menyangkut kebutuhan warga setiap hari.
“Sangat disayangkan jika ada program air bersih namun pengerjaannya tidak sampai tuntas. Itu membuang anggaran saja, karena informasinya proyek tersebut sudah sampai tiga kali dikerjakan dengan anggaran yang berbeda. Ini mesti menjadi perhatian pihak berwenang,” tandasnya.(dav)
