Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Bitung

Kemenag Bitung Gelar Pertemuan Pembinaan Dewan Pastoral Paroki

×

Kemenag Bitung Gelar Pertemuan Pembinaan Dewan Pastoral Paroki

Sebarkan artikel ini

bitungBITUNG, (manadoterkini.com) – Bertempat di Aula Gereja Katholik Maria Ratu Para Rasul kelurahan Manembo-nembo, Jumat (24/7), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bitung, Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd, menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Pertemuan Pembinaan Dewan Pastoral Paroki yang digagas oleh Penyelenggara Katolik Kemenag Bitung.

Mengusung tema “membangun kerukunan dalam bingkai NKRI”, kegiatan tersebut diawali dengan doa serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Selanjutnya dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Marcelino H. Tumimomor, SS, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah pertama, meningkatkan wawasan dan pengetahuan Dewan Pastoral Paroki se-Kota Bitung tentang paham dan gerakan radikalisme/ terorisme, hukuman mati, KDRT, human traficking dan narkoba, kedua, meningkatkan kualitas pelayanan Dewan Pastoral Paroki dalam membantu Pastor Paroki untuk menciptakan kerukunan dalam Gereja Katolik, dan ketiga, meningkatkan partisipasi Dewan Pastoral Paroki dalam membangun relasi yang rukun dengan pemeluk agama yang lain.

Dalam sambutannya selaku KaKanKemenag Bitung, secara singkat Taha mengurai beberapa persoalan baik dalam skala lokal, nasional maupun internasional, yang saat ini cukup mempengaruhi stabilitas kerukunan diantara umat beragama khususnya di Kota Bitung.

“Pada hakikatnya, semua agama mengajarkan tentang moral dan akhlak yang baik untuk menciptakan hubungan yang harmonis serta toleran kepada sesama dan antar pemeluk agama. Akan tetapi karena ulah seseorang dan atau sekelompok orang dengan mengatasnamakan agama, kemudian melakukan tindakan-tindakan provokatif yang berujung pada radikalisme, kekerasan maupun terorisme, yang tidak sesuai dengan hakikat ajaran dari agama yang dianutnya,”terang Taha.

“Jika setiap umat beragama patuh dan taat terhadap agamanya masing-masing, maka intoleransi serta perilaku-perilaku negatif lainnya tidak akan bertumbuh subur ditengah-tengah keragaman kehidupan kita,”lanjut Taha.

“Olehnya itu, Kementerian Agama yang salah satu misinya adalah untuk menciptakan kerukunan diantara sesama dan antar pemeluk agama memiliki tanggungjawab besar untuk melaksanakan pembinaan-pembinaan keagamaan guna mewujudkan hal tersebut dengan tetap bekerjasama dengan tokoh-tokoh agama dan pimpinan ormas keagamaan yang ada,”ucap Taha.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini (Jumat-Sabtu, 24-25/7), turut mengadirkan pembicara dari Pembimas Kanwil Kemenag Sulut dan Pst. Prof. Dr. Yong Ohoitimur, M.Sc, Dosen Etika Sekolah Tinggi Filsaat Seminari Pineleng serta dihadiri oleh 30 peserta utusan dari seluruh paroki di Kota Bitung serta jajaran Penyelenggara Katolik dibawah nakhoda Drs. Salvatore Ponomban. (chris)