Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Pemkab Minsel Diminta Jangan Tutup Mata soal Harga Cengkih

×

Pemkab Minsel Diminta Jangan Tutup Mata soal Harga Cengkih

Sebarkan artikel ini

AMURANG, (manadoterkini.com)-Turunnya harga cengkih di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) belakangan ini dan membuat petani cengkih kawartir rupanya membuat sejumlah petani cengkih tidak hanya diam. Bahkan mereka meminta supaya Pemkab Minsel dalam hal ini dinas terkait mengambil langkah supaya harga cengkih tidak terus menuerus turun dari harga sekarang ini.

“Pemerintah jangan hanya diam, kami minta pemerintah harus ambil langkah agar harga cengkih tidak turun lagi,” pinta Jackson Dotulong petani asal Suluun Tareran (Sultra).

Hal senada disampaikan petani asal Sinonsayang Erick Sasukul, dia mengeluh harga cengkih di Minsel supaya tidak mengalami penurunan secara terus menerus. “Jika harga cengkih turun terus jelas kami akan merugi. Pemerintah harus ambil sikap, sebab sesuai info harga cengkeh bakal terus merosot,” katanya.

Sementara itu, Pemkab Minsel melalui Kabag Ekonomi Minsel Adrian Sumuweng yang dikonfirmasi manadoterkini.com, tidak menampik kalau harga cengkih mengalami penurunan pada akhir – akhir ini. “Memang hal ini sering terjadi, apalagi saat panen raya, ini, sudah pasti harga dipasaran akan mengalami penurunan. Ini menjadi hukum ekonomi yang berlaku. Tapi itu tak akan berlaku lama,” ungkapnya.

Untuk itu Dia berharap, petani tak terburu-buru menjual cengkihnya. Panen rayakan akan berlangsung sekitar bulan Agustus dan September ini, jadi jualah sesuai kebutuhan yang diperlukan sedangkan yang lainnya disimpan dulu,” ujar mantan camat Sinonsayang ini.

Sementara Ketua Petani Sulut Michael Pandeirot, menegaskan pemerintah jangan sampai terkesan membiarkan kondisi ini. “Fenomena ini sering berulang setiap panen raya. Namun sayang pemerintah dalam hal ini pejabat terkait, terkesan membiarkan,” ujarnya.

Kata dia, seharusnya ada langkah sebagai formula solusi permasalahan yang ada dalam bentuk terobosan baru, agar petani cengkih dapat terbantu. “Kalau pemerintah terkesan membiarkan bisa menimbulkan anggapan negatif dari petani. Apalagi cengkih termasuk komoditi andalah Sulut termasuk Minsel,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dirangkum manadoterkini.com, harga cengkeh saat ini di kisaran Rp 95.000 sampai Rp 98.000 perkilogram. Padahal sebelumnya harga cengkih mencapai sekitar Rp.120.000 perkilogram.(dav)