Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

LIPI: Rusaknya Terumbu Karang Karena Penangkapan Ikan Massal, Racun Maupun Bom Rakitan

×

LIPI: Rusaknya Terumbu Karang Karena Penangkapan Ikan Massal, Racun Maupun Bom Rakitan

Sebarkan artikel ini

SULUT, (manadoterkini.com) – Terumbu karang merupakan tempat tinggal, berbiak dan sumber pasokan pangan bagi ribuan jenis ikan dan biota lainnya. Terumbu karang berfungsi juga sebagai sarana perlindungan terhadap pengaruh dinamika ekosistem pantai.

Tak hanya itu, terumbu karang juga merupakan habitat bagi sejumlah spesies biofora, juga sebagai tempat para nelayan disekitarnya mencari nafkah serta sebagai laboratorium alam untuk menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian. Bahkanpun terumbu karang terbukti sanggup mengurangi efek pemanasan global.

Pusat Penelitian Oseanografi (P20) Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) melaporkan terhadap 73 daerah terumbu karang yang membentang dari Sabang sampai Merauke hingga Padaido Provinsi Papua Barat (1993-2007) dengan jumlah titik pantau 841 didapati fakta 33,1 % berada dalam kondisi buruk, 37,3 % berkondisi sedang, 24,2 % berkondisi baik dan sisanya 5,2 % sangat baik.

Menurut LIPI, penyebab kerusakan terumbu karang adalah penangkapan ikan secara massal dengan memakai racun maupun bom rakitan, pengambilan karang secara liar, terjadinya sedimentasi dan bertambahnya derajat keasaman air laut akibat akumulasi gas CO2 di udara serta terjadinya badai tsunami dan gempa bumi dikawasan hutan.

Melihat kondisi terumbu karang di Indonesia saat ini, Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, SE mencanangkan program “Safe Our Littoral Life” (SOLL).

Kegiatan ini merupakan wujud penjabaran pengabdian Korps Marinir TNI AL mendukung kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Selain itu sebagai bentuk pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI. (chris)