AMURANG, (manadoterkini.com)-Tidak sedikit bangunan mubasir milik pemerintah di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak tahun 2010 silam. Disayangkan, hingga sekarang ini bangunan-bangunan tersebut belum juga dimanfaatkan.
Seperti halnya Pasar yang ada di Desa Wanga Kecamatan Motoling Timur yang menghabiskan miliaran rupiah, bangunan Puskesmas pembantu (Pustu) yang ada di 17 kecamatan di Minsel, bangungan gedung laboratorium milik Dinas Kesehatan (Dinkes) yang ada di kompleks pasar 54 Amurang, bangunan pertanian yang ada di Desa Teep dan bangunan lainnya, sampai saat ini belum juga difungsikan.
Bahkan dari pantauan manadoterkini.com lokasi bangunan gedung GOR yang ada di Desa Teep Trans terkesan sudah tidak terurus lagi. Pasalnya, dibeberapa bagian, kondisi-kondisi bangunan yang belum digunakan telihat mulai rusak. Begitu juga, pembangunan resting area di Desa Kapitu Kecamatan Amurang barat.
Ironisnya, selain tidak gunakan kualitas bangunan benar-benar sangat memprihatinkan. Diduga pembangunan proyek ini sangat amburadul, bahkan disinyalir pelaksanaan proyek ratusan hingga miliaran rupiah tersebut terjadi penyimpangan. Pasalnya, baru beberapa bulan selesai dikerjakan, kondisi bangunan kini terlihat miring. Selain itu dinding beton juga sudah banyak yang retak.(dav)
