Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Belum Ada Talud, Warga Disekitaran DAS Ranoyapo Terancam Hanyut

×

Belum Ada Talud, Warga Disekitaran DAS Ranoyapo Terancam Hanyut

Sebarkan artikel ini

AMURANG, (manadoterkini.com) – Warga Kelurahan Ranoyapo Kecamatan Amurang yang tinggal di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS) terancam hanyut dibawah air. Pasalnya, disekitar pemukiman warga tersebut belum dibangunnya talut secara menyeluruh dan dampak dari makin maraknya galian C.

Menurut warga, saat musim hujan tiba, mereka mulai ketakutan. Hal ini disebabkan, pinggiran Sungai mulai terjadi abrasi, dan ini sangat membahayakan. “Jika musim hujan datang dan terus-menerus terjadi, ditakutkan volume air di Sungai Ranoyapo akan meningkat. Ini kiranya bisa menjadi perhatian pemerintah melalui instansi terkait agar secepatnya merespons kondisi tersebut,” ujar Anita Wauran pemilik warung kopi di pinggir Sungai Ranoyapo.

Menurutnya, dampak dari tidak dibangunnya talut akan semakin berbahaya dan bisa mengancam keselamatan masyarakat khususnya warga yang tinggal di pinggiran sungai tersebut. “Memang sudah ada sebagian talut yang dibangun. Tetapi, pembangunannya tidak menyeluruh hingga ke pinggiran pemukiman warga yang lain. Itu berbahaya, karena salah satu faktor ambruknya jembatan Ranoyapo karena tidak dilindungi talut saat itu,” ujarnya lagi.

Kondisi yang sama dikeluhkan Lurah Buyungon Petrus Ulaan. Dia mengaku, pembangunan talut memang harus diprioritaskan karena banyak pemukiman warga berjejer di pinggir Sungai Ranoyapo. ” tu yang sering disampaikan warga ke pihak kami sebagai pemerintah kelurahan. Memang pembangunan talut sangat dibutuhkan karena menyangkut keselamatan warga sekitarnya,” ungkapnya.(dav)