Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Blusukan Cabup JOS – Asli , Jalan Kaki Dan Naik Roda Sapi di Minsel

×

Blusukan Cabup JOS – Asli , Jalan Kaki Dan Naik Roda Sapi di Minsel

Sebarkan artikel ini

blusukan jos asliAMURANG, (manadoterkini.com)-Masa kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang dimanfaatkan oleh Calon Bupati Minsel nomor urut 3 yakni Johny RM Sumual SE SH MSi dan Annie S Langi (JOS – Asli) dengan menyerap masukan dari masyarakat.

Metode kampanye yang dilakukannya, mendatangi rumah warga satu persatu di daerah yang dilewatinya, seperti yang dilakukan oleh Calon Bupati yang diusung oleh Demokrat dan Gerindra tersebut di sejumlah Desa yang ada di 17 Kecamatan yang ada di Minsel.

Dengan berjalan kaki ditemani tim yang berjumlah kurang dari sepuluh orang, dia mendatangi rumah-rumah warga yang dilewatinya, begitu juga dengan orang-orang yang berpapasan, dia salami sambil memperkenalkan diri atau berdialog terkait masalah yang dihadapi oleh Masyarakat. “Memang saya seperti ini, biasa jalan kaki,” ujarnya.

Cara seperti itu, dipandang lebih efektif dari pada kampanye dengan mengumpulkan massa, terlebih bagi calon yang tidak terlalu popular, sehingga masyarakat bisa langsung mengenalnya. Selain lebih bisa dekat dengan pemilih, juga bisa menyerap masukan dari Masyarakat. “Dengan cara seperti ini, saya bisa menyerap informasi dari masyarakat secara langsung, juga bisa langsung melihat permasalahan yang dihadapi disebuah lingkungan, jadi kedepan jika saya terpilih bisa mengambil kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sebuah daerah,” katanya.

Dari hasil blusukannya di 17 kecamatan se-Kabupaten Minsel, dia bisa menilai jika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kurang merata. Dicontohkannya, di beberapa wilayah telah terdapat tidak memiliki air bersih. “Hal ini saya temukan, dibeberapa wilayah, seperti di Desa Toyopon, Desa Keroit, Dusun Pelita dan wilayah lainnya,” katanya lagi.

Disisi lain, pembangunan infrastruktur juga tidak merata diseluruh wilayah. Beberapa wilayah, masih banyak perkampungan yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur, padahal Masyarakat sangat membutuhkannya, namun di beberapa wilayah lainnya, pembangunan terus dilakukan.

Selain itu, metode pembangunannnya juga kurang ideal. Menurut JOS, pembangunan infrastuktur jalan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, hanya membangun jalan sebagai aksebilitas saja, tanpa memperhatikan unsur lain seperti drainase. “Pembangunan infrastruktur jalan memang dilakukan, tapi tidak disertai dengan pembangunan drainase. Seharusnya, sebelum membangun jalan, drainase dulu yang dibuat,” ungkapnya.

Di wilayah-wilayah pelosok, seperti Dusun Pelita, Desa Toyopon, Keroit, dan sejumlah Desa yang ada di wilayah kecamatan Suluun Tareran (Sultra),Tareran dan Kecamatan lainnya, padahal wilayah tersebut merupakan salah satu sentra pertanian di Kabupaten Minsel.

Namun, masih banyak Masyarakat yang tidak mempunyai lahan garap, akibatnya banyak kasus-kasus penyerobotan lahan milik perkebunan.

Lebih lanjut JOS mengatakan, hasil selama dia blusukan di wilayah Kabupaten Minsel, dia mempunyai beberapa program yang akan diterapkan jika dia terpilih menjadi Bupati kedepan.

Salah satu program yang akan menjadi fokus garapnya adalah pendidikan gratis sampai SMA. Selain itu, pemerintahan yang dipimpinnya akan memperhatikan nasib guru honorer dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). “Basis pendidikan itu ada di Paud, tapi nasib para gurunya memprihatinkan. Mereka harus diperhatikan, terutama masalah insentifnya,” ungkapnya lagi.

Dalam bidang Ekonomi, JOS juga menjanjikan akan lebih memperhatikan para pelaku UMKM. Disebutkannya, saat ini potensi UMKM Kabupaten Minsel cukup besar, dimana banyak produk ungguulan ekonomi kreatif berbasis lokal. “Potensi UMKM cukup besar, tapi banyak terkendala modal. Pemerintah harus berani memberikan stimulan kepada mereka, seperti kemudahan pinjaman modal melalui BPR yang tidak memberatkan. Karena BPR merupakan perusahaan milik pemerintah daerah,” tandasnya.(dav)