Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Jadi Duta Wisadan dan Budaya, Kerukunan Kawanua Sedunia Bertemu Sumarsono

×

Jadi Duta Wisadan dan Budaya, Kerukunan Kawanua Sedunia Bertemu Sumarsono

Sebarkan artikel ini

karukunan kawanua seduniaSULUT, (manadoterkini.com) – Tag line “Marijo Ka Manado” yang menjadi visit Sulawesi Utara tahun 2016 digagas Penjabat Gubernur Dr Soni Sumarsono MDM, mendapat respon Kerukunan Kawanua Sedunia Indonesia. Menindaklanjuti program tersebut, Kerukunan Kawanua Sedunia yang dipimpin Ketua Umum Renny Octavianus Rorong, Selasa (29/12/2015) kemarin, melakukan pertemuan dengan Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM di White House Gubernur Bumi Beringin Manado.

“Pertemuan dengan Gubernur itu dalam rangka mengkonkritkan bentuk kerjasama KSD Indonesia dengan Pemprov Sulut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut dalam hal menjadi duta wisata dan budaya Sulut serta mengkonkritkan bentuk investasi di Nyiur Melambai ini,” ujar Renny Rorong usai pertemuan dengan Gubernur.

Renny menambahkan, KSD Indonesia sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Sulut Mari Jo Ka Manado, karena ini untuk kemajuan pembangunan Sulut di sektor kebudayaan dan pariwisata.

Gubernur Sumarsono menyambut baik dukungan masyarakat kawanua dirantau yang ingin membangun daerahnya. “Saya angkat jempol bagi KSD Indonesia yang ingin menjadi duta kebudayaan dan pariwisata Sulut,” ujarnya sembari menyebutkan, segera berkoordinasi dengan Kepala Disbudpar Ir Happy Korah MSi terkait dengan destinasi pariwisata di Sulut sehingga sebagai duta kebudayaan dan pariwisata Sulut sudah tahu persis apa yang akan di jual kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara.

“Namun yang paling penting disini, bahwa provinsi Sulut dikenal dengan The Smilling People itu yang menjadi modal bagi Sulut untuk di jual keluar, “jelas Dirjen Otda Kemendagri RI ini.kerukunan kawanua sedunia

Disamping itu Sumarsono mengakui sebagian masyarakat Sulut dalam menyambut program Mari Jo Ka Manado dinilai belum siap karena kesadaran dan peilaku membuang sampah ke sungai masih saja ada. “Saya sudah melihat langsung di beberapa tempat di Manado dengan menggunakan angkot, kesadaran membuang sampah masyarakat ini masih sangat rendah, karena sungai selalu menjadi sasaran pembuangan sampah,” tegasnya.

Selain itu guna menunjang sektor pariwisata Sulut bendi akan dijadikan sarana angkut wisatawan. “Sulut akan saya jadikan tujuan wisata dunia kedua setelah Bali, selain itu ornamen-ornamen budaya terus digalakan di tempat tempat umum dan lain sebagainya,” tandas Sumarsono.

Kadis Budpar Sulut Ir Happy Korah dalam kesempatan itu sedikit meluruskan penggunaan kata Manado dalam program Mari Jo Ka Manado, karena nilai jual lebih tinggi dari pada menggunakan daerah lain di Provinsi Sulut bahkan kata Manado nilai jualnya juga lebih tinggi dari pada dari nama Sulut. “Menggunakan kata Manado sesungguhnya hanya sebagai pintu menuju Kabupaten/Kota Sulut, “ujarnya.

Sementara Koordintor Kerukunan Tombuluners Club Jakarta Deitje Mawuintu yang turut hadir dalam pertemuan dengan Gubernur Sulut itu, mengungkapkan kami akan memprakarsai pembangunan toilet umum yang ada di objek wisata industri rumah panggung di Desa Woloan Tomohon.(tim)