Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Ekonomi dan Bisnis

Hingga Akhir 2015 Temuan Uang Palsu di Sulut Menurun

×

Hingga Akhir 2015 Temuan Uang Palsu di Sulut Menurun

Sebarkan artikel ini

MTerkini.com, MANADO – Penemuan uang palsu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga November 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi sama tahun lalu.“Uang palsu yang ditemukan di Sulut pada November 2015 sebanyak 66 lembar, turun jika dibandingkan dengan November 2014 atau triwulan IV sebanyak 214 lembar,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs di Manado.

Pecahan 100

Peter mengatakan uang palsu yang ditemukan paling banyak yakni pecahan 100 ribu sebanyak 46 lembar pada November 2015. Untuk pecahan 50 ribu sebanyak 17 lembar, pecahan 20 ribu sebanyak satu lembar dan pecahan 10ribu sebanyak dua lembar.

Sedangkan pada November 2014, pecahan 100 ribu yang ditemuan sebanyak 187 lembar, pecahan 50 ribu sebanyak 24 lembar dan pecahan 20 ribu sebanyak dua lembar dan pecahan 5 ribu yakni satu lembar.

“Penurunan temuan uang palsu di Sulut menandakan bahwa masyarakat semakin tahu dan paham membedakan mana uang rupiah yang asli dan palsu,” jelas Peter.

BI minta masyarakat Sulut meningkatkan kewaspadaan, lebih cermat lagi mengamati dan meneliti secara seksama terhadap uang kertas yang beredar, mengingat temuan uang palsu di BI setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang cukup memprihatinkan.

Dia mengatakan, pihaknya secara terus menerus melakukan sosialisasi tentang keaslian rupiah, dengan maksud agar masyarakat dengan mudah mengenalinya dan membedakan uang rupiah asli dan palsu.

duit

“Caranya mudah atau dikenal dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) terus kami sosialisasikan sehingga masyarakat semakin mengenali ciri rupiah,” katanya.

Pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian dalam upaya menangkal peredaran uang palsu. “Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi lainnya untuk antisipasi,” katanya.

Secara historis, pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan selama dua tahun terakhir adalah uang kertas pecahan 100 ribu dan 50 ribu.

Bila masyarakat menemukan uang palsu agar segera melaporkan ke BI atau kepolisian, jangan didiamkan, sebab itu justru akan memberi peluang peningkatan peredaran uang palsu oleh orang tidak bertanggungjawab.(*/tim)