Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanManado

ROR Harus Memilih Antara Pj Walikota Manado dan Kepala Bappeda Sulut

×

ROR Harus Memilih Antara Pj Walikota Manado dan Kepala Bappeda Sulut

Sebarkan artikel ini

RORMTerkini.com, MANADO – Roy Roring harus memilih di antara dua pilihan. Mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut, atau mundur sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Manado.Pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka mengungkapkan, pilihan mundur tersebut berkaitan erat dengan kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.Apalagi, saat ini kemiskinan di Sulut berdasarkan hasil survey BPS Sulut terus meningkat.

“Pemerintah harus melakukan evaluasi dan mencari solusi serta bekerja ekstra keras guna menekan angka kemiskinan. Semua pihak bertanggung jawab akan hal ini dan SKPD yang harus bekerja ekstra keras adalah Bappeda Sulut,” ujarnya.

Pilihan tersebut dikatakannya, agar Roring bisa fokus dalam bekerja, tidak mungkin rangkap jabatan seperti sekarang ini akan bisa bekerja maksimal.

“Makanya Kepala Bappeda Sulut Roy Roring harus memilih, menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Manado atau Kepala Bappeda Sulut. Jika memilih Penjabat Walikota Manado maka Roring harus diganti dan Roring bisa menjadi Staf Ahli Gubernur,” sambungnya.

Menurut dia, ada banyak nama yang bisa mengisi jabatan Bappeda Sulut jika ditinggalkan Roring Seperti Gammy Kawatu, Edwin Silangen dan lainnya. “Banyak kok yang layak tuk gantikan Roring di posisi itu,” terangnya.

Senada dikatakan Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia Pejuang (LAKI-P) Tommy Sumelung. Menurutnya, sekarang ini Roring terlihat lebih fokus menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota Manado.

“Tentunya hal ini akan berdampak pada kinerja di Bappeda Sulut, yang merupakan motor awal pembangunan. Ini tidak baik juga, meski pj gubernur mau agar Manado dipimpin seorang ahli perencanaan,” sambungnya.

Sementara itu, Roring saat dimintai tanggapannya mengatakan, seorang pj harus memiliki jabatan struktural yang dipegang. “Karena itu ditunjuk jadi pj, sama dengan pak gubernur dan teman lainnya,” ujarnya.

“Bicara tentang jabatan, itu terserah atasan. Dan menurut saya, sampai saat ini tidak ada yang terabaikan. Sama seperti pak Pj Gubernur Sulut, tetap juga Dirjen Otda, tak masalah,” pungkasnya.(*/tim)