Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Sumarsono : Mari Jo Ka Manado Bukan Proyek

×

Sumarsono : Mari Jo Ka Manado Bukan Proyek

Sebarkan artikel ini

manadoMTerkini.com, SULUT – Mari Jo Ka Manado merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah sekarang ini. Mari Jo Ka Manado adalah satu dari empat program prioritas Penjabat Gubernur Soni Sumarsono yang dimaksud menunjang Visit Sulawesi Utara 2016 dengan taglinenya Manado sebagai entry point (Pintu masuk) menuju kabupaten/kota di Sulawesi Utara.

Hal ini ditegaskan kembali Sumarsono pada acara bincang pagi Gubernur dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Kantor Wilayah Bank Rakyat Indonesia (Kanwil BRI) Manado, Rabu (13/01) di Kantor BRI Sarapung Manado.

Sumarsono kembali menegaskan, program ini hanya sebuah spirit ideology dan bukan proyek sehingga tidak perlu ditata dalam APBD karena hanya berupa ajakan kepada masyarakat.

Dalam bincang pagi tersebut, Sumarsono menyampaikan Alasannya mengangkat program Mari Jo Ka Manado, diantaranya karena sektor Pariwisata saat ini mengalami keterpurukan, sehingga Sulut tidak masuk dalam 10 besar daerah destinasi pariwisata di tanah air. Alasan inilah saya jadikan sebuah ajakan bagi warga Sulawesi Utara, agar warga Sulut sadar akan kebersihan dan keindahan kota/kabupaten, ujarnya.

Bagaimana turis mau datang sementara daerah kita kotor, sampah di buang sembarang tempat, bahkan sungai sekalipun di jadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat,ingatnya.

“Menjadi impian saya lewat program Mari Jo Ka Manado, melalui Sektor Pariwisata ini agar Sulut menjadi bagus, karena Sumber daya alam sangat Indah, baik darat maupun laut, termasuk cultural tourism yang sangat khas, sehingga dapat berdiri sejajar dengan Bali, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Disadarinya bahwa sektor Pariwisata mempunyai continous effect yang sangat besar dan luas.” Jelas Dirjen Otda Kemendagri ini.

Sumarsono mengakui keterpurukan sektor pariwisata di Sulut lebih disebabkan karena tidak adanya sharing ideology yang terpadu di antara sesama stakeholders pariwisatadi daerah ini. Kedepan diharapkan stakeholders kepariwisataan, padu dalam memajukan sektor ini,” kuncinya.(alfa)