Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanEkonomi dan BisnisManado

Sambil Nyalakan Lilin, Warga Sulut Demo Minta GM PLN Suluttenggo Mundur

×

Sambil Nyalakan Lilin, Warga Sulut Demo Minta GM PLN Suluttenggo Mundur

Sebarkan artikel ini

MTerkini.com, SULUT – Warga Sulawesi Utara dibuat kesal dengan padamnya listrik hingga ber jam-jam. Bahkanpun di wilayah Kalasey dan Mandolang listrik padam sampai 3 hari dan di Tondano sampai 20 jam.
Lantaran kesalnya ulah PLN, warga Sulut demo dan mendatangi kantor Wilayah PLN Suluttenggo sempat terjadi adu mulut didepan gerbang masuk.

Hal ini disebabkan palang pintu ditutup dan dijaga ketat satpam PLN dengan pengawalan kepolisian dan meminta pendemo untuk tidak masuk kedalam, akhirnya dengan negosiasi pendemo diijinkan masuk. “Pak GM Welcome kalau ingin berdiskusi,” ujar salah satu petinggi PLN.

plnSementara itu didalam ruangan, pendemo meminta listrik dimatikan sambil memasang Lilin sebagai penerangan didalam ruangan sebagai simbol bahwa di Sulut sedang krisis listrik, “Kami di Kalasey dan Mandolang pak GM (Baringin Nababan –red) belum manyala sedangkan disini listrik menyala,” ujar Mekar Salindeho .

Aksi spontanitas warga Sulut ini tergabung bersama Pers, Anggota DPRD Sulut Fanny Legoh dan Perwakilan Masyarakat Jhon Dumais di Kantor PLN Suluttenggo di Jalan Bethesda pada senin (18/1/2016) diterima langsung oleh pimpinan PLN. “Kami minta GM PLN Suluttenggo untuk mundur dari jabatan karena dinilai selalu mengumbar janji kepada warga Sulut,” koar Raymond.

Selain menyampaikan tuntutan beberapa poin kepada PLN, warga juga mendesak kepada PLN untuk lebih profesional dalam memelihara kelistrikan di Sulut, “Kami menduga ada penyimpangan dugaan Korupsi dan kami berharap pak GM membongkarnya,” tutur Valentino.

plnBaringin Nababan GM PLN Suluttenggo mengatakan pihaknya ingin listrik tidak padam, tapi ini terjadi karena factor interkoneksi, “Tiba-tiba listrik kita terganggu, ada pembangkit keberatan dan ada pembangkit keringanan,” ujar Baringin.

Menurut Nababan jika terjadi demikian akan overload dan bahkanpun ada pembangkit yang langsung mati, “Kalau sudah mati tentu saat akan dinyalakan tentu tidak sekaligus, satu persatu,” ujarnya.

Ia mengatakan selain terjadi gangguan teknis seperti ini, juga hal lain karena mesin yang ada saai ini sudah tua dan perlu diperbaharui, “Pasti setelah normal akan kita perbaiki, begitu juga dengan peningkatan SDM teknisi, sebagian besar masih muda dan belum berpengalaman,” tuturnya.

Ia juga meminta maaf kepada warga Sulut terkait krisis listrik. Ia berharap beberapa hari kedepan kapal listrik dari Turki akan jalan karena sebagian teknisi baru sampai hari ini dan kalaupun sudah jadi akan dinyalakan satu persatu bukan sekaligus. “Kalau bilang mau mundur terserah direksi, tapi ijinkan saya untuk menangani masalah listrik di Sulut,”tutup Nababan.

Sementara itu Jhon Dumais berharap PLN kedepan lebih berbenah sehingga masalah listrik di Sulut aman, “Kasian para penjual ikan di RM, di Pasar, Salon dan usaha yang memakai listrik. Semoga kedepan listrik akan normal seperti biasa,” ujar Dumais. (chris)