MTerkini.com, BITUNG – Sebagai langkah awal memberantas korupsi di tahun 2016, Garda Tipikor (GTI) Sulut mengunjungi Polda Sulut guna berkonsultasi mengenai berbagai kasus yang sudah dilaporkan Garda Tipikor Sulut yang sementara ini ditangani pihak kepolisian. Selasa, (19/01/2016)
Kedatangan GTI Sulut diterima langsung oleh Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung, SH di ruang kerjanya.
“Kedatangan kami untuk memberikan dukungan kepada Polda Sulut agar terus mengusut tuntas dugaan Kasus Korupsi. Dan kami (GTI,red) telah melaporkan sejumlah kasus dugaan korupsi kepada Polda Sulut. Untuk itu kami minta Kapolda menindak lanjutinya segera,” ujar Ketua GTI Sulut Berty Lumempouw kepada sejumlah wartawan.
Dikesempatan yang sama Jendral Bintang satu itu sangat berterima kasih atas bantuan dan dukungan dari GTI Sulut dalam membantu kepolisisan memberantas korupsi. “Kami sangat berterima kasih, ” ujar Marpaung.
Bahkan mantan Kapolres Bitung itu langsung melihat hal ini, memerintahkan Kasubdit Tipikor Polda Sulut Gani F Siahaan untuk segera menindaklanjuti kasusnya.
GTI Sulut pun langsung berkonsultasi dengan Kasubdit Tipikor Polda Sulut Gani F Siahaan di ruangannya dan hal ini direspon dengan baik dan berjanji akan segera menindaklanjuti laporan.”Kami (GTI Sulut,red) diminta Goni dapat lebih sering berkonsultasi terkait masalah korupsi. Agar kedepan bisa bekerjasama memberantas korupsi di Sulut nantinya,”akunya.
Berikut hasil pertemuan GTI dengan Polda Sulut :
1. GTI Sulut meminta Kapolda Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH untuk dapat membackup proses penanganan dugaan korupsi peralatan sowmil di kota Bitung, yang saat ini statusnya sedang menunggu tahap P21 dari kejaksaan negeri Bitung.
2. GTI Sulut meminta kepada Kapolda segera mengungkap kembali kasus dugaan korupsi kuala tembaga, yang dilaporkan di Mabes Polri tahun 2012 dan oleh Mabes Polri tahun 2013 telah dilimpahkan kepada Polda Sulut untuk investigasi lebih lanjut.
3. GTI Sulut juga meminta pada Kapolda segera memproses kasus dugaan suap pada penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, yang di duga melibatkan oknum pejabat Unsrat.(refly)
