Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Penjabat Walikota Imbau Warga Tinggalkan Daerah Rawan

×

Penjabat Walikota Imbau Warga Tinggalkan Daerah Rawan

Sebarkan artikel ini

Banjir dan Longsor di Manado Telan Korban Jiwa

CUACA ekstim yang ditandai Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sebagian besar daerah Kota Manado sejak Rabu 20/01 malam hingga Kamis siang 21/01 mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari munculnya genangan air di beberapa titik, pohon tumbang, longsor, hingga bencana kebakaran. Tercatat daerah-daerah seperti Sario Kotabaru, Perumahan Citraland, Stadion Klabat, Pakowa, Taas, dan Tikala menunjukkan pergerakan air yang cukup signifikan, bahkan beberapa di antaranya terjadi genangan air yang cukup tinggi. Sementara itu pohon tumbang terjadi di kompleks Fakultas Peternakan Unsrat dan Jalan Pomorow Tingkulu. Di dua lokasi ini, pohon beringin yang berumur cukup tua, tumbang dari bagian akar. Beruntung aparat kelurahan dibantu warga bertindak cepat dengan membersihkan ruas jalan dari bagian pohon yang tumbang. Di beberapa lokasi seperti Pakowa dan Wanea terjadi longsoran tanah.manado

Mengantisipasi perkembangan kondisi cuaca demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim, pukul 10.20 – 14.00 berpotensi terjadinya hujan sedang lebat di Kota Manado, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Selatan, dan Kab. Minahasa Tenggara.

manado

Sementara itu Penjabat Walikota Manado, Ir. Royke O. Roring, M.Si, yang sementara berada Kantor Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta dalam rangka percepatan bantuan bencana banjir dari Pemerintah RI senilai 213 Milyar, ikut mengimbau warga Kota Manado, khususnya yang berada di daerah bantaran sungai dan daerah rawan longsor.

manado

“Memperhatikan cuaca ekstrim dan peringatan dini dari BMKG, saya mengimbau warga masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk sementara pindah tempat tinggal ke daerah yang aman. Juga kepada warga masyarakat yang berada di daerah bantaran sungai atau daerah rawan genangan air untuk mengamankan diri serta barang-barang yang dianggap penting. Saya sudah perintahkan Sekretaris Daerah Kota Manado untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan lingkungan di 11 kecamatan dan 87 kelurahan, serta berkoordinasi dalam mengambil setiap langkah yang diperlukan,”katanya.manado

Lebih lanjut, Kepala Bappeda Sulut ini turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia. “Saya sudah menerima laporan ada korban meninggal akibat tanah longsor di Kelurahan Batu Kota atas nama Fredy Tengker, 61 tahun, warga Kelurahan Batu Kota Lingkungan VIII, hari ini Kamis 21/01 sekitar pukul 08.00 meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor. Menurut informasi, korban sementara menimba air di lahan perkebunan, kemudian terjadi tanah longsor yang menimpa korban, lalu korban terseret air dan tanah longsor. Saat dievakuasi aparat dibantu warga, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Atas nama pribadi, keluarga Roring Lumanauw, serta selaku Penjabat Walikota mewakili seluruh jajaran pemerintah kota, saya sampaikan turut berdukacita dan bersimpati terhadap keluarga atas peristiwa yang telah terjadi,” terangnya.

Mendapatkan informasi tentang kondisi Kota Manado, Penjabat Walikota Manado, membatalkan beberapa agenda kedinasan di luar daerah yang telah terjadwal dan memutuskan untuk kembali ke Manado secepatnya.(***)

Sekda Pantau Titik-Titik Terjadi Bencana

manado

SEKDA: “DAERAH PINGGIRAN SUNGAI HARUS DIPERHATIKAN, JANGAN SEMBARANGAN MEMBANGUN SEHINGGA ALIRAN SUNGAI MENJADI SEMPIT”

manado

SEKRETARIS Daerah Kota Manado Ir.M.H.F Sendoh Kamis,21/1/2016 terus melakukan pemantauan terkait turunnya hujan secara ekstrim yang terjadi di kota Manado.

Setelah melakukan pemantauan di beberapa titik di kota manado seperti Singkil,Paal Dua,Malalayang Sekda langsung menuju rumah Duka dari Alm.Fredy Tengker(61) tahun yang tertimpa longsor di lahan perkebunan Batu Kota Lingkungan 3.

manado

Sekda juga berterima kasih kepada seluruh aparat Kodim yang sudah membantu proses evakuasi dari korban longsor.

“Terima kasih kepada aparat kodim,BPBD Kota Manado dan seluruh elemen yang membantu dalam proses evakuasi dari korban Fredy Tengker” ujar Sekda. Selanjutnya sekda mengatakan bahwa pemerintah kota manado melalui dinas Sosial akan membantu proses pemakaman dari korban.

Sekda langsung bergegas menuju titik pantauan selanjutnya di daerah Taas Lingkungan 1 dimana daerah tersebut terendam banjir yang mengakibatkan 10 rumah , dengan 12 Kepala keluarga harus mengungsi untuk sementara waktu.

sendoh

“tingkat resiko bencana di kota Manado, tanah longsor dan banjir cukup tinggi, masyarakat harus waspada, Di kota Manado ada lima aliran sungai yang memiliki potensi bahaya banjir, yaitu sungai Bailang, Sawangan, Tondano, Sario, dan Malalayang, dan yang sangat beresiko adalah sungai/DAS Tondano karena arus airnya deras dan disertai dengan sampah,”ujar Sekda,

Sekda juga menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat agar memperhatikan keadaan wilayah sekitar.

manado

“daerah pinggiran sungai harus diperhatikan,jangan sembarangan membangun sehingga aliran sungai menjadi sempit” pesan Sekda.

Sekda juga menambahkan bahwa telah melaporkan kejadian tersebut kepada penjabat Gubernur Dr.Sony Sumarsono.(***)

Sejumlah Titik di Manado Digenangi Air

SEMALAM manado diguyur hujan, meski curah hujan tidak tergolong deras namun durasi waktu hujan yang hampir 11 jam lamanya akhirnya mengakibatkan terjadinya genangan air di sejumlah titik di kota Mnaado, baik itu sarana lalu lintas serta pusat pemukiman warga.

manado

Masih segar dalam ingatan, tragedi banjir bandang 15 Januari 2014 yang sempat melupuhkan aktivitas warga beberapa waktu, yang kini masih menyisakan trauma terutama bagi warga yang kala itu berada di pusat banjir.

manado

Dampak hujan semalam kemudian oleh badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan seperti ini nampaknya akan terus terjadi selama 3 hari berturut-turut.

Terhitung sejak Rabu (20/1) kemarin hingga Sabtu (23/1) nanti. Sesuai data dari BMKG di hari ini memiliki,

Suhu : 22 – 32 °C

Kelembaban : 65 – 96 %

Kec. Angin : 20 (km/jam)

Arah Angin : Timur Laut

manado

data diatas khusus untuk Manado sementara untuk Sulawesi Utara Potensi Hujan Lebat 3 hari kedepan. Dengan dasar pertimbangan Terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung, menyebabkan terbentuknya wilayah pertemuan angin di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga barat daya Jawa Barat. Suhu muka laut umumnya berkisar antara 27.0 C – 30.0 C. Anomali suhu muka laut ( 0.5 – +3.0 0C) dengan anomali positif berada di Samudera Hindia barat NAD hingga selatan NTT, Laut Cina Selatan, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Arafura, Perairan Raja Ampat – Sorong, dan Teluk Cenderawasih.

Angin gradien di wilayah Indonesia umumnya bertiup dari Utara – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 – 55 km/jam. Kecepatan angin tertinggi terjadi di Samudera Hindia barat Sumatera.

Sumber RESMI website BMKG(www.bmkg.go.id).(***)

Drinase Buru Diduga Penyeban Banjir di Manado

HUJAN lebat mengguyur Kota Manado sejak semalam hingga pagi ini, Kamis (21/1/2016). Akibatnya, sejumlah kawasan tergenang air.

manado

Pantauan manadoterkini.com, air setinggi 10-30 cm menggenangi Jl. Santo Yoseph Kleak Kecamatan Malalayang. Warga terpaksa membuat pembatas dari bambu untuk memperlambat kendaraan yang melintas agar menghindari cipratan air ke rumah.

Genangan air juga terlihat di Jl. Bethesda Sario Tumpaan Kecamatan Sario, tepatnya di depan RS. Ratumbuysang hingga ke simpang SPBU Sario. Air dari got meluap dan membawa sampah berserakan di jalan.

manado

Arus lalulintas di Jl. Sudirman, tepatnya di depan Yayasan Don Bosco Manado, juga terjadi perlambatan akibat genangan air setinggi 30 cm. Drainase buruk diduga menjadi penyebab air meluap dari got.

Tidak hanya banjir, hujan juga telah menyebabkan tanah longsor. Tercatat 2 lokasi longsor terjadi di Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea dan Paal Dua Kecamatan Paal Dua.

Meski demikian, belum ada laporan kerugian materil akibat rumah tertimbun longsor serta adanya korban jiwa.

manado

Sementara itu, sebatang pohon peneduh berukuran besar di Jl. Siswa Sario Kotabaru, tepatnya di samping SMA Negeri 1 Manado, tumbang. Juga pohon berdiameter 40 cm di Perumahan Manado Permai, tumbang dan menghalangi jalan.

Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana melalui radio monitor menginstruksikan seluruh jajarannya untuk tetap siaga dengan kondisi musim penghujan saat ini. “Siagakan anggota di lokasi-lokasi yang dianggap rawan bencana,” katanya.(***)

Perumahan Elit di Manado Tergenang Banjir

PERUMAHAN elit milik Ir. Ciputra, Citraland yang terletak di Winangun, Kota Manado, Provinsi Sulaweesi Utara, dilanda banjir akibat hujan deras mulai Rabu sore hingga Kamis (21/1/2016) pagi.

manado

Hujan semalam merupakan penyebab sehingga rumah di komplek perumahan tersebut tergenang air setinggi lutut orang dewasa.

manado

Aktivitas warga Citraland yang berdomisili di bawah Patung Yesus Memberkati, terganggu. Pasalnya, ruas jalan menuju ke jalan ringroad rusak akibat meluap air drainase.manado

Kejadian seperti ini pernah dialami masyarakat yang tinggal di perumahan elit itu. Yaitu, pada 15 Januari 2014. Dimana, Kota Manado dilanda banjir bandang. Perumahan Citraland salah satu lokasi yang kena musibah tersebut.

Kamis pagi ini, masyarakat sedang membersihkan rumah mereka yang semalam digenangi air.(***)

Dari Jakarta, Pj Walikota Manado Himbau Warga Tinggalkan Daerah Rawan

manado

Penjabat Walikota Manado, Royke o Roring menghimbau warga yang berdomisili di daerah rawan longsor untuk segera meninggalkan tempat untuk sementara.manado

Himbauan tersebut dikatakan menyusul adanya korban longsor akibat cuaca ekstrim yang melanda Kota Manado, Kamis (21/01) subuh hingga siang hari.

manado

“Memperhatikan cuaca ekstrim dan peringatan dini dari BMKG, saya mengimbau warga masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk sementara pindah tempat tinggal ke daerah yang aman. Juga kepada warga masyarakat yang berada di daerah bantaran sungai atau daerah rawan genangan air untuk mengamankan diri serta barang-barang yang dianggap penting. Saya sudah perintahkan Sekretaris Daerah Kota Manado untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan lingkungan di 11 kecamatan dan 87 kelurahan, serta berkoordinasi dalam mengambil setiap langkah yang diperlukan,” ungkap Roring.

manado

Lebih lanjut, Kepala Bappeda Sulut ini turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia. “Saya sudah menerima laporan ada korban meninggal akibat tanah longsor di Kelurahan Batu Kota atas Lingkungan VIII, nama Fredy Tengker, 61 tahun, sekitar Pukul 08.00 Wita dan meninggal dunia. Atas nama pribadi, keluarga Roring Lumanauw, serta selaku Penjabat Walikota mewakili seluruh jajaran pemerintah kota, saya sampaikan turut berdukacita dan bersimpati terhadap keluarga atas peristiwa yang telah terjadi,” ungkapnya.(ald/lipsus)