MTerkini.com, MANADO – Jurnalis Online Manado (JAROD) menggelar Dialog Publik dengan tema Menangkal radikalisme dan mencegah isu SARA pada setiap kejadian perkelahian antara pemuda di Sulawesi Utara yang menghadirkan Ketua Pemuda Sinode GMIM Pnt. Toar Pangkey, ST diwakili Pnt. Charles Worotijan dsn Pnt. Fekky Korto, Perwakilan MUI Sulut Dr. dr Taufik Pasiak dan Budayawan Sulut Pitres Sombowadile, Rabu (6/4/2016).
Taufik Pasiak mengatakan politik sumber radikalisme. Masalah goncangan internal agama atau sibuk dengan mengurus dirinya sendiri. “Isu-isu agama tidak dibahas murni lagi. Agama itu sendiri tidak menjadi sumber radikalisme kecuali dibumbuhi politik,” Kata Taufik.
Menurutnya lagi agama harus memberi ketenangan kepada umatnya. Jangan mempengaruhi agama dengan sains. “Agama sangat diperlukan sampai hari ini untuk memberi ketenangan. Bagi dia yang harus di seriusi seperti kerusakan lingkungan dan kejahatan lainnya,” kata Pasiak.
Sementara itu Budayawan Sulut Pitres Sombowadile mengatakan Masalah Sosial penyebab terjadinya konflik. Ia mengatakan sekarang ini butuh aksi bukan kegiatan sosialisasi. “Penting karena saatnya kita aksi terutama didalamnya Pemerintah,” katanya.
Komisi Pemuda GMIM Pnt. Toar Pangkey yang diwakili oleh Pnt. Fekky Korto, SE dan Pnt. Charles Worotijan. Korto mengatakan pentingnya pemuda antar agama di Sulawesi Utara untuk menangkal perkelahian antar pemuda. “Kalau kami di Pemuda GMIM membuka lebar sampai ke jemaat untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif,” ujar Korto.
Sementara itu Korto mengatakan setiap perkelahian kebanyakan bersumber dari minuman keras. Sehingga ia mengajak pemuda Sulut untuk menghindari minuman keras yang bisa berujung pada perkelahian. (chris)