Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Pelayanan Tidak Becus, Legoh Sorot Pelayanan BPJS dan RS Kandouw

×

Pelayanan Tidak Becus, Legoh Sorot Pelayanan BPJS dan RS Kandouw

Sebarkan artikel ini

LegohMTerkini.com, SULUT- Ada dugaan kelalaian dalam pelayanan oleh salah satu dokter di RS Prof Kandouw dan membuat semakin menghangat pembicara di tengah masyarakat.

Akibat dugaan insiden tersebut, telah merenggut nyawa bayi 8 bulan bernama Noldy Graselo Berkipas dari keluarga Berkipas-Parmawati asal Desa Rap-rap, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Kasus tersebut telah sampai pada Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Fanny Legoh.
Legoh menuturkan dugaan kelalaian ini karena tidaknya profesional Badan Penyelenggaran Jaminan Kesehatan BPJS.

Diketahui, korban meninggal ada dugaan karena kelelaian dokter di RS. Prof.Dr Kandouw itu karena adanya indikasi tebang pilih dalam pelayanan antara pasien umum dan pasien peserta BPJS.
Sedangkan korban sendiri merupakan peserta BPJS.

“BPJS ini kalau di pandang dari management belum siap, tapi sudah tampil sebagai badan dalam pelayanan bidang kesehatan,” kata Legoh di ruang kerjanya, Kamis (21/04).

Dirinya juga menambahkan, karena itulah begitu banyak laporan diseluruh kabupaten/kota se-Indonesia yang mengeluhkan tentang pelayanan BPJS. “Salah satu contoh seperti kejadian ini, merekakan peserta BPJS,” ungkapnya.

Legoh terus mengumbar, kalau ini kesalahan dari BPJS, sehingga terjadinya kelelaian tersebut. Karena Dokter dicurigai lebih memilih merawat pasien umum yang sistem pembayarannya langsung, ketimbang peserta BPJS yang pembayarannya lewat instansi BPJS.

“Belum profesionalnya BPJS, sehingga melahirkan indikator seperti kelalaian, karena mereka kan hanya bayar lewat angsuran saja,” beber Legoh.

Dengan begitu, selaku Komisi IV yang membidangi hal ini, Fany Legoh dan kawan – kawan akan memanggil Hearing pihak yang terlibat dalam insiden ini.
“Kita akan panggil pihak rumah sakit dalam waktu dekat ini dan kita lihat juga dengar apa penjelasan dari mereka,” tutup Legoh. (jef )