Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Selang Dua Minggu, Tiga Gereja di Dibobol Maling, Minsel Mulai Rawan Pencurian

×

Selang Dua Minggu, Tiga Gereja di Dibobol Maling, Minsel Mulai Rawan Pencurian

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG – Selang dua minggu  terakhir ini, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terjadi tiga kasus pencurian di rumah ibadah.

Kasus terbaru terjadi di GMIM Syalom Sentrum Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang pada Jumat (13/5) pekan lalu,  sekitar  pukul 02.00 Wita. Dalam aksinya, pencuri berhasil membawa 1 satu unit keyboard yamaha.

Menurut Corneles Elias salah anggota jemaat di gereja tersebut, kejadian itu baru diketahui setelah pukul 06.00 pagi. Waktu itu dirinya mendapati  pintu gereja terbuka dengan bekas serpihan dan goresan kayu. Setelah diperiksa, keyboard sudah hilang.

“Memang dua hari ini kostor tidak masuk kerja. Kalau dilihat pelaku sudah tahu seluk beluk gereja. Dia tahu gereja tidak ada yang jaga. Pencurian dilakukan sekitar  pukul 02.00 subuh karena jam tersebut masih sepi. Kalau jam tiga dan empat tidak mungkin, karena sudah ada aktifitas pedagang. Apalagi gereja berada di kompleks pasar,” kata Elias.

Sementara itu, berdasarkan data dan informasi, sebelumnya juga terjadi pencurian di pastori Gereja Sidang Pantekosta di Indonesia (GSPDI) Desa Ongkaw Dua, Kecamatan Sinonsayang. Ditempat ini, pencuri berhasil membawa kabur satu unit motor matic yamaha, uang persembahan dan perpuluhan jemaat.

“Pencurian terjadi ketika kami sekeluarga berada di pastori. Pencurian terjadi saya masih terbangun. Saya sempat mendengar suara aneh. Seperti ada suara ayam dan kucing. Tapi waktu itu saya takut keluar. Saya sempat memanggil suami di kamar sebelah tapi tidak ada jawaban. Kebetulan waktu itu saya sedang menjaga cucu,” tutur Swita Tandiapa ibu gembala di gereja tersebut.

Para pencuri, menurut Tandiapa, masuk melalui jendela kamar samping, tempat orang tuanya tidur juga sekitar  pukul 02.00 WITA. Herannya saat pencuri masuk, kedua orang tuanya tidak terbangun.

“Waktu itu juga sempat terdengar pintu pagar dibuka. Kami pikir itu anggota jemaat yang datang karena biasanya seperti itu. Tapi setelah lama ditunggu tidak ada yang memanggil. Baru paginya baru sadar ada pencuri yang masuk, setelah melihat jendela kamar dan ruang tamu terbuka, bahkan ada jejak kaki,” ungkapnya.

Dia mengatakan, kasus pencurian di gereja mereka sudah pernah terjadi. Dimana tahun lalu, juga pencuri pernah masuk dan membawa lari beras 60 kg. Peristiwa ini, katanya, sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Selain kedua tempat ibadah tersebut, kasus pencurian juga terjadi di GMIM Bethesda Desa Ongkaw Satu, Kecamatan Sinonsayang, pekan lalu. Aksi pencurian ini sempat diketahui warga, namun pelaku berhasil melarikan diri dan membawa satu buah laptop milik gereja.

Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana SH SIK MSi melalui Brigadir Iwan salah satu petugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Sinonsayang membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, kasusnya sementara ditangani pihaknya.

“Kedua laporannya sudah kami terima dan sementara diproses,” tutupnya.(dav)