Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Proyek Perumahan, PT SAA Diduga Tipu Pelanggan

×

Proyek Perumahan, PT SAA Diduga Tipu Pelanggan

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG – Sejumlah pelanggan (customer) proyek perumahan minimalis dari perusahan PT Sejahtera Alam Anugerah (SAA) yang terletak di Kelurahan Uwurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), mempertanyakan proyek perumahan dari perusahan tersebut yang kini belum terealisasi meski telah menyetor sejumlah uang.

Bahkan dari pengakuan sejujumlah pelangan, ada beberapa warga yang telah mendaftar sudah terlanjur membongkar maupun menjual rumah mereka untuk proyek pembangunan rumah baru tersebut, namun hingga kini tidak ada kejelasan kapan realisasi proyek pembangunan yang mereka impikan.

Max Mononimbar, warga asal Desa Pakuweru Utara Kecamatan Tenga mengungkapkan, bahwa tahun lalu setelah terdengar kabar proyek perumahan tersebut, dirinya langsung menyetor biaya pendaftaran sebesar 250 ribu rupiah, selanjutnya disetor lagi 3,5 juta rupiah kepada pihak pihak PT SAA.

Bahkan sebagaimana dijanjikan realisasi pembangunan akan dilaksanakan akhir tahun 2015 lalu dan ditunda awal Januari 2016, maka akhirnya inisiatif keluarga pada tanggal 5 Januari lalu rumah mereka yang terletak ditengah perkampungan Pakuweru Utara dibongkar, dan memilih untuk sementara menetap disebuah gubuk di pesisir pantai Sidate.

“Hanya saja hingga kini proyek tersebut tak kunjung direalisasikan,” ujarnya.

Hal senada dikatakan oleh Aldy Monareh warga Desa Kumelembuai Kecamatan Kumelembuai. Dia mengakui telah menyetor uang pendaftaran 250 ribu rupiah, beserta uang muka 3,5 juta rupiah.

Hanya saja dia juga mengakui kalau sesuai perjanjian, itu akan dibangun pada Desember 2015 lalu, dan diundur pada bulan April 2016. Hanya saja masuk pada bulan Juni ini tidak ada tanda – tanda untuk membangun rumah seperti yang dijanjikan pihak perusahan. Sehingga mulai ada kekuatiran jangan sampai proyek ini merupakan tipuan untuk membodohi masyarakat.

“Untuk itu saya minta peranan pemerintah untuk menelusuri perusahan tersebut, yang belakangan ini seakan tidak ada kabar lagi,” harapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Minsel Franky Donny Wongkar SH yang dimintai tanggapannya, mengakui bahwa baru mengetahui hal tersebut.

Wongkar mengungkapkan, selaku pemerintah yang fungsinya menjaga, melindungi dan mensejahterahkan rakyat, pasti tidak ingin rakyatnya dibodohi. Untuk itu Wongkar mengatakan akan segera menindaklanjuti hal tersebut, sembari mengungkapkan, bahwa pada prinsipnya Pemkab Minsel terbuka untuk infestor, namun jika dalam perjalanan investasi tersebut hanya membodohi rakyat, maka selaku pemerintah pasti menempatkan diri untuk membela rakyat.
Dibagian lain, wakil rakyat Steven Lumowa selaku Ketua Komisi II DPRD Minsel ketika dikonfirmasi, mengakui jika dirinya belum menerima informasi tersebut.
Sementara pihak perusahan PT SAA sendiri akan dikonfirmasi manadoterkini.com dikantor yang ada di Kelurahan Uwuran terlihat tidak ada aktifitas, seakan sudah lama ditinggalkan oleh penghuni.
Seperti diketahui, program perumahan minimalis oleh PT SAA ini telah dilaunching tahun 2015 lalu. Pada proyek ini, masyarakat selaku customer menyiapkan lahan sendiri yang akan dibangun rumah.(dav)