manadoterkini.com, SULUT – Salah satu ruangan pertemuan di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yakni ruangan Mapaluse kini berganti nama F J Tumbelaka. Pergantian nama ini sebagai penghargaan Pemerintah Provinsi Sulut yang sekarang ini dinakodai Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw kepada Gubernur Pertama Sulut, yang pada masa itu di sebut Sultara.
Sebelumnya, Frits Johanes Tumbelaka adalah Gubernur Sulutteng merangkap Ketua DPRD Sulutteng. Kipranya bersama para tokoh terus berupaya melahirkan Provinsi Sulawesi Utara. Tanda-tanda lahirnya provinsi baru telah terlihat dengan ditulisnya Kantor Gubernur Sulawesi Utara pada saat Upacara HUT Proklamasi 17 Agustus 1964 atau 5 minggu sebelum turunnya UU No. 13 tahun 1964 pada 23 Sepember 1964 yang diperingati sebagai Hari Lahir Provinsi Sulawesi Utara.
Bersamaan dengan itu, F J Tumbelaka atau Broer Tumbelaka diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Gubernur Sulawesi Utara (Sultara, sekarang Sulut) sekaligus merangkap Ketua DPRD Sultara.
Dari pantauan manadoterkini.com, Kamis (29/09/2016) pergantian nama ruangan ini memberi suasana yang berbeda serta baru di Gedung Putih Sulut yang menjadi pusat pemerintahan Nyiur Melambai ini.
Atas hal ini, isteri tercinta mendiang almarhum F J Tumbelaka yakni ibu NZ. Tumbelaka Ticoalu BA mengatakan, atas nama keluarga selain rasa ungkapan terima kasih kepada Pemprov Sulut juga hal ini bisa menjadi satu perhatian kedepan.
” Kita jangan menilai pemberian nama itu dari hasil bentuk penghargaan atau penghormatan, namun bagaimana mengambil hikmahnya. Kedepan nanti kiranya para SKPD harus lebih memperhatikan jika hal itu merupakan bentuk instruksi yang harus segera ditindaklanjuti. Kasihan, kalau seandainya pimpinan tidak mengetahuinya jika suatu hal yang diamanahkan tidak dikerjakan dan pasti itu dapat berdampak pada pimpinan, ” terang Ibunda dari Taufik Tumbelaka itu.
Diketahui bahwa sebelumnya Surat Keputusan (SK) untuk pergantian nama ruangan rapat Mapaluse itu telah dibuat dan ditanda tangani langsung Pj Gubernur Sulut Soni Sumarsono (Dirjen OTDA) semasa menjabat, dan direalisasikan bulan September ini.(alfa)
