Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanEkonomi dan BisnisPemerintahan

Program Distanak Sukses, Produksi Cabai Sulut Pengaruhi Inflasi

×

Program Distanak Sukses, Produksi Cabai Sulut Pengaruhi Inflasi

Sebarkan artikel ini

plt Kadis Pertanianmanadoterkini.com, SULUT – Program Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dilaksanakan tahun 2016 mulai menunjukan hasil bahkan bisa dikatakan Sukses.

Hal ini dibuktikan dengan produksi komuditi cabai/rica (bahasa Manado) pada bulan Januari 2017 yang naik signifikan. Produksi ini pun berpengaru terhadap inflasi comoditi ini.

Dari pengamatan manadoterkini.com, harga pasaran komuditi cabai di pulau Jawa menyentu angka 100 ribuan, sementara di pulau Kalimantan mencapai hingga Rp 200 ribu sedangkan di Sulut sendiri harga tertinggi hanya menyentu angka Rp 70 ribu.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Arie Bororing kepada media ini, Kamis (12/1/2017) mengatakan, untuk program dari Distanak 2016 dilaksanakan merata di seluruh Kabupaten/Kota, yang hasilnya mulai dirasakan awal tahun, terlebih Januari petani mulai masuk pada masa panen.

“Tentunya produksi ini berpengaru terhadap inflasi komoditi ini, sehingga harga cabai kita di Sulut adalah harga terenda di Indonesia, ” ungkap Bororing.

Dia menambakan, daerah-daerah yang sudah mulai produksi antara lain, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatat, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow.

“Operasi pasar yang dilaksanakan Disperindag, Sekdaprov bidang perekonomian dan pembangunan serta bulog, untuk cabai itu dari Boltim, “terang Bororing sembari berharap hasil panen petani baik, walaupun menurutnya tidak bisa dipungkiri faktor cuaca sangat berpengaru terhadap hasil panen.(alfa)