Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Pertemuan Raja Salman dengan Tokoh Lintas Agama Diapresiasi

×

Pertemuan Raja Salman dengan Tokoh Lintas Agama Diapresiasi

Sebarkan artikel ini

jakartamanadoterkini.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud, menggelar pertemuan dan dialog dengan 28 tokoh agama. Pertemuan yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia tersebut digelar di ruang pertemuan di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 3 Maret 2017 dan dimulai pukul 14.15 WIB.

Kepada sejumlah tokoh agama tersebut, Raja Salman mengapresiasi kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Raja juga berharap agar setiap warga negara dapat memegang teguh nilai-nilai toleransi di masyarakat.

“Stabilitas Indonesia merupakan buah dari semangat toleransi dan hidup berdampingan di antara semua lapisan penduduk Indonesia. Kita hendaknya dapat bekerja sama untuk terus menjalin komunikasi dengan dialog di antara umat beragama agar dapat memperkuat nilai-nilai toleransi, ” ujar Raja Salman melalui rilis yang diterima manadoterkini.com dari Kepala Bagian Media dan Analisis Berita, Biro Pers, Media, dan Informasi, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Dr Yudhi Wijayanto ST MSi.

Selain itu, raja berjuluk Penjaga Dua Tanah Suci itu juga mendorong seluruh pihak untuk aktif menjaga perdamaian. Oleh karenanya, segala bentuk radikalisme dan ekstremisme yang makin menggejala disebutnya sangat penting untuk ditanggulangi.

“Semua agama berusaha untuk menjaga hak-hak manusia dan kebahagiaan mereka. Karenanya penting untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme yang ada, ” tuturnya.

Presiden Joko Widodo sendiri memperkenalkan secara singkat para tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Semua yang hadir tersebut merupakan representasi dari kemajemukan yang ada di Indonesia.

“Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud, hadir dalam pertemuan kali ini wakil dari agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kehadiran beliau-beliau semuanya merupakan representasi perwakilan dari kemajemukan yang ada di Indonesia, ” ujar Presiden.

Para tokoh lintas agama tersebut menjadi salah satu pilar dari terciptanya harmoni yang ada di Indonesia. Harmoni yang menjadi fondasi bagi persatuan dan kesatuan di Indonesia selama ini.

“Yang Mulia, para pemimpin agama ini merupakan teladan bagi umatnya dalam mengembangkan semangat toleransi dan sikap saling menghormati, yang sangat penting dalam hubungan antarumat beragama di Indonesia. Hal ini merupakan aset bangsa Indonesia, aset negara Indonesia, yang sangat berharga dalam berkontribusi bagi perdamaian, utamanya perdamaian dunia, ” terang Jokowi.(alfa)