Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Edukasi dan ReligiMinahasa Selatan

Gereja Katolik Stasi Santa Maria Blongko, Berawal Dari Satu Orang Umat

×

Gereja Katolik Stasi Santa Maria Blongko, Berawal Dari Satu Orang Umat

Sebarkan artikel ini

Katolik, Blongkomanadoterkini.com, SINONSAYANG – Gereja Katolik Stasi Santa Maria Blongko Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) merupakan salah satu stasi yang berada dibawah Paroki Kebangkitan Kristus Amurang.

Walaupun bentuknya kecil dan sederhana, kerinduan puluhan Jemaat Katolik yang ada di stasi ini untuk memiliki gedung gereja yang baik dan representatif, tempat melaksanakan perayaan ekaristi ataupun ibadah sabda setiap hari Minggu, akhirnya terjawab.

Gedung gereja Katolik Stasi Santa Maria Blongko akhirnya diberkati oleh Uskup Manado Mgr Joseph Suwatan MSC bersamaan dengan peresmian yang dilakukan Bupati Minsel Christiany Eugeniua Paruntu pada Minggu (21/5) kemarin.

Menarik, dalam riwayatnya keberadaan Stasi Santa Maria Blongko berawal dari satu orang umat Katolik yang tinggal di Desa Blongko pada tahun 1958.

“Namanya Herson Kandati berasal dari Desa Ondong Kecamatan Siau Barat. Sebagai orang muda yang belum menikah, dirinya tinggal dan bekerja sebagai nelayan ataupun buruh tani,” kata Uskup Suwatan.

Sebagai orang Katolik satu-satunya di Desa Blongko, dalam kehidupan bermasyarakat, Kandati dikenal sebagai orang yang baik dan terbuka. Kandati muda juga diterima dengan baik warga desa ini.

Tinggal di rumah kecil dan sederhana, sebagai seorang Katolik Kandati memasang salib kecil yang terbuat dari kayu di depan pintu rumahnya rumahnya.

“Suatu hari seorang pastor kebetulan lewat dan melihat salib kecil yang terpajang di depan pintu rumahnya. Pasntor yang mungkin lewat dari ini pun singgah dan mengajak Kandati ikut misa di Poigar ataupun di Amurang,” ungkap Suwatan.

Sejarah kemudian berkembang, setelah menikah dan berkeluarga jumlah umat Katolik di desa ini pun berkembang.

“Kandati menjadi ketua umat Katolik di desa ini selanjutnya membeli tanah dan bercita-cita membangun sebuah gedung gereja kecil sebagai tempat beribadah. Pada akhirnya cita-cita Kandati untuk membangun sebuah gedung gereja kecil dan sederhana terwujud. Demikianlah riwayat kecil orang beriman. Kandati teguh dalam iman serta hidup bermasyarakat,” tuturnya.

Suwatan menyatakan terima kasih dan apresiasi atas kerukunan umat beragama di Desa Blongko.

“Ditengah keberagaman umat beragama yang ada di desa ini, saya melihat kerukunan dan persaudaraan yang erat antar umat beragama yang ada. Semoga damai senantiasa tercipta diantara kita semua,” tutupnya.(dav)