manadoterkini.com, MANADO — Proses eksekusi lahan dan bangunan di Kecamatan Mapanget, Rabu (9/8) siang tadi berlangsung ricu.
Pasalnya, proses eksekusi yang dikawal petugas Kepolisian dan Satpol PP diwarnai kericuhan dengan sejumlah warga setempat yang berusaha mempertahankan bangunan dan lahan.
Kericuhan ini dipicu karena warga yang mengaku sebagai ahli waris melakukan perlawanan terhadap ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP)yang melakukan penertiban, di kawasan pameran Kayuwatu tersebut.
Selain itu juga ada beberapa warga yang menolak ditertibkan bangunannya terlibat adu fisik dengan petugas. Dampaknya ada warga yang kepalanya sempat berdarah.
Pantauan manadoterkini.com, alat berat berupa eskavator yang digunakan untuk merobohkan bangunan sempat dihadang oleh ibu-ibu sehinga penggusuran pun sempat dihentikan. Angota Sat Pol PP yang bertugas pun tidak diam dan mencoba meminta ibu-ibu yang menguasai alat berat itu untuk turun.
Kericuhan itu terjadi tidak jauh dari Mapolsek Mapanget. Sekitar pukul 10.30 WITA, alat berat yang dikawal ratusan amggota Sat Pol PP kemudian merengsek masuk menuju lokasi yang akan ditertibkan dan hingga saat ini penertiban sementara dilakukan.(Pra)
