Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Pemadaman Listrik Berkepanjangan, Warga Motoling Raya Protes Kinerja PLN

×

Pemadaman Listrik Berkepanjangan, Warga Motoling Raya Protes Kinerja PLN

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, MOTOLING-Lagi protes menghantam Perusahan Listrik Negara (PLN). Kali ini, teriak kekesalan dari warga di Motoling raya. Maraknya pemadaman listrik telah menjadi bahan sorotan. Gelap gulita kerap menghiasi warga yang ada di Kecamatan Motoling Raya (Motoling, Motoling Timur, dan Motoling Barat).

Krisis listrik di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) masih sangat terasa. Betapa tidak, agenda pemadaman aliran listrik masih terjadi. Wajar saja, bila aktivitas warga terganggu dengan kebijakan yang ditengarai sepihak itu.

Pelak saja, warga Motoling raya pun mempertanyakan keadaan ini sampai kapan berakhir. Kinerja PLN jadi fokus pelampiasan warga.

Seperti yang diungkapkan salah satu warga Motoling Barat Surya “Uding” Kawengian. Menurut dia, persoalan sering padamnya aliran listrik seakan tak akan pernah selesai.

Selalu saja, sering mati lampu dan pihak PLN juga tidak punya jawabannya.  “Kita pertanyakan kinerja mereka selama ini. Apa yang mereka lakukan selama ini. Kalau persoalan tidak pernah selesai diganti saja orang orangnya,” tegas Kawengian.

Dia menambahkan, seharusnya pihak PLT meminimalisir pemadaman aliran listrik.
Hal senada disampaikan Merry Tambingon warga setempat. Menurut pengakuannya, sering padamnya listrik jelas mengganggu aktivitas perkantoran di Kecamatan Motoling Barat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Jelaslah sangat terganggu, mereka kalau mau mematikan aliran listrik ada tanda tandanya. Dipadamkan beberapa kali, lalu tidak pernah hidup lagi selama berjam jam,” keluh Tambingon yang merupakan salah satu staf di Puskesmas Motoling Barat.

Keluhan warga lainnya, durasi padamnya aliran listrik terutama di pelosok bisa mencapai delapan sampai 10 jam setiap harinya.

“Ini perlu ada sosialisasi terlebih dahulu jika memang ada rencana pemadaman aliran listrik, biar masyarakat bisa tahu dan menyiapkan alat penerang sebagai alternatif agar tidak mengganggu aktivitas,” jelas Kendy Kodongan warga Desa Raanan Baru.

Sementara itu, Pihak PLN sendiri mengakui, terjadinya pemadaman aliran listrik disebabnya kerusakan dua unit mesin yang mensuplay energy listrik.

“Kami akan tetap berupaya dalam waktu yang tak terlalu lama akan diperbaiki dan bisa berfungsi normal kembali. Sehingga waktu pemadamannya juga berkurang,” tutup salah satu staf yang ada di PLN Ranting Motoling.(dav)