manadoterkini.com, AMURANG – Cuaca ekstrim akhir – akhir ini melanda wilayah Sulawesi Utara (Sulut), termasuk Minahasa Selatan (Minsel). Hujan deras disertai angin kencang kerap turun tiba-tiba. Kondisi cuaca yang tidak stabil ini memicu potesi longsor di sejumlah titik. Yang paling rawan di jalur Minahasa Selatan Atas (Minsela).
Puluhan titik rawan longsor menghiasi jalur Amurang – Modoinding ini. “Dalam cuaca seperti ini, hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama membuat jalur di sejumlah Desa yang ada di Minsela rawan longsor,” ucap Camat Motoling Barat Jerry Sengkey S. Sos.
Menurut Dia, bagi warga yang sering melewati jalur tersebut harus hati – hati. “Yang melintasi jalur ini dalam kondisi hujan harus berhati-hati,” pintanya.
Sementara itu, Bupati Christian Eugenia Paruntu SE melalui Kabag Humas Pemkab Minsel Henri Palit SH menjelaskan kondisi cuaca saat ini memang tidak menentu.
“Kadang hujan deras, tidak jarang juga panas. Namun, jangan mengurangi tingkat kewaspadaan kita,” ujarnya.
Lanjut Dia, Pemkab Minsel melalui Bupati meminta warga agar tetap waspada. “Sejumlah titik rawan longsor terus dipantau. Termasuk di wilayah kecamatan Suluun Tareran (Sultra), Tareran, hingga wilayah Tatapaan dan Sinonsayang. Semua potensi longsor kita pantau terus,” tukasnya.
Lanjut Dia, Bupati juga mengimbau kepada warga agar langsung melapor jika terjadi bencana di desa. “Tim reaksi cepat dari Pemkab Minsel sudah diinstruksikan untuk standby. Jika ada laporan maka kita akan langsung menuju lokasi, Kita juga koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Jika ada kejadian maka koordinasi dari Kumtua, Camat hingga BPBD harus terjalin baik,” tukasnya.
Dari sisi ketersediaan personel, pihaknya mengakui saat ini masih mencukupi. Terlebih bila terjadi bencana, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Pastinya ada dukungan dari teman-teman SAR, TNI, Dinas Sosial, PMI dan relawan lainnya,” tandasnya.(dav)
