manadoterkini.com, MANADO – Curah hujan tinggi disertai angina kencang yang melanda sebagian besar wilayah di Sulawesi Utara, termasuk di Kota Manado, berdampak banjir dan longsor di sejumlah tempat, Jumat (15/12/2017).
Diakui dampak dari bencana banjir 15 Januari 2014 lalu masih tergiang bagi warga Kota Manado yang terkena bencana tersebut. Apalagi Kota Manado yang adalah ibukota Provinsi Sulut berada di hulu. Dimana ada sekira 7 sungai bermuara di pantai Kota Manado. Akibatnya sejumlah sungai tak mampu lagi menampung volume air kiriman dari pengunungan sehingga meluap.
Mendapat laporan sejumlah wilayah telah terjadi banjir dan longsor, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Walikota GS Vicky Lumentut langsung menginstruksikan kepada instansi terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta elemen lainnya seperti Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Palang Merah Indonesia (PMI), khususnya pelayanan cepat Call Center 112 Pemkot Manado dan lainnya untuk bergerak cepat turun lapangan memberikan bantuan.
“Pak Walikota Manado GS Vicky Lumentut langsung menginstruksikan instansi terkait untuk berkoordinasi turun lapangan melakukan evakuasi bagi bagi yang terkena dampak bencana banjir dan longsor. Seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinkes serta aparat pemerintah di wilayah,” ujar Kabag Pemerintahan dan Humas, Steven Runtuwene S.Sos kepada manadoterkini,.com, Sabtu (16/12/2017).
Lanjutnya, Walikota GSVL dan Wawali Manado Mor Bastiaan juga turun langsung melakukan pemantauan sejumlah lokasi yang terkena dampak banjir dan longsor serta mendatangi tempat pengungsian sementara.(tim)
