Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Tolak Pembatasan Kuota, Ratusan Taksi Online Demo di Kantor Gubernur

×

Tolak Pembatasan Kuota, Ratusan Taksi Online Demo di Kantor Gubernur

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, MANADO – Ratusan sopir taksi online yang tergabung dalam Wadah Asosiasi Online Manado menggelar unjuk rasa (demo) di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (8/3/2018).sulut

Para sopir taksi online yang diwakili oleh Pimpinan Wadah Asosiasi Online Manado, Christian Jocom menyampaikan penolakan mereka terhadap penyusunan Peraturan Gubernur Sulut yang mengatur tentag jumlah kuota taksi online.

“Kami menolak dengan tegas rancangan kuota dan rancangan lainnya. Karena pembatasan kuota sangat berpengaruh langsung terhadap kami yang lebih dari 10 ribu driver online dengan (pembatasan kuota sebesar) 997, kami menolak untuk pembatasan kuota yang dirancangkan,” tegas Christian mewakili para sopir online.

Mereka beranggapan, degan pembatasan kuota bukan hanya para sopir taksi online yang menjadi korban, namun rakyat Sulut juga. Hal ini dikarenakan akan ada peningkatan harga kepada masyarakat akibat dari suplai taksi online yang berkurang.sulut

Kedua menurut mereka, ciri khas taksi online yang cepat, tidak akan terealisasi lagi, kerena kuota taksinya yang berkurang karena adanya pembatasan kuota tersebut.

Menurut para sopir taksi online ini, pemerintah harusnya berterima kasih kepada para perusahaan angkutan online. Karena sesungguhnya, keberadaan angkutan online memberikan lapangan kerja baru kepada masyarakat Indonesia di tengah kesulitan mencari lapangan kerja.

Para sopir online juga meminta, kepada pemerintah Provinsi agar semua taksi online di Sulut bebas pengurusan biaya KIR sama seperti yang diterapkan di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia dan meminta agar pemerintah memberikan discount besar untuk pengurusan SIM dari SIM A biasa menjadi SIM A Umum.

Mereka berharap, Pemprov Sulut memberikan ruang dan kesempatan serta hak untuk menyampaikan aspirasi serta ide-ide dan gagasan dalam penyusunan rancangan Pergub terkait taksi online, sehingga asas keadilan dan kesejahteraan bersama boleh terwujud. (Rizath)