Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Pengguna Aplikasi Qlue Smart City Capai 1.758, Laporan Sampah Mendominasi

×

Pengguna Aplikasi Qlue Smart City Capai 1.758, Laporan Sampah Mendominasi

Sebarkan artikel ini
Kontu
Kadis Kominfo Erwin Kontu SH

manadoterkini.com, MANADO – Sejak launching awal tahun 2017, pengguna Qlue Smart City Kota Manado telah menyentuh angka 1.758. Jumlah laporan masuk 947 hingga pertengahan Maret 2018 ini.

Jumlah pengguna menurun sejak Maret 2017, hal ini menandakan tingkat partisipasi publik terhadap pelaporan masalah. Namun pengguna naik mulai September 2017 dan mulai signifikan pada awal tahun 2018. “Tahun 2017 lalu, ada 15 jenis laporan yang masuk melalui aplikasi Qlue ini,” kata Kadis Kominfo Erwin Kontu SH.

Laporan paling menonjol yakni masalah sampah, jalan rusak, parkir liar, kemacetan, banjir, masalah pedagang kaki lima, hingga masalah lainnya. “Laporan awal tahun 2018, sampah masih mendominasi,” ujarnya.

Baru sekitar 55 persen laporan warga yang telah rampung. Sementara sisanya sementara dalam penanganan perangkat daerah yang berwenang.

Erwin Kontu, mengatakan awalnya Pemkot Manado khawatir dengan program ini. Pihaknya agak sedikit ragu semua laporan masyarakat tak bisa tertangani.

“Awalnya kami kurang percaya diri. Ketika aplikasi ini launching, kami khawatir pemerintah malah tak siap. Karena laporan yang masuk tak hanya untuk Kominfo, tapi juga perangkat lain,” ujarnya, Kamis (22/3/2018).

Perlahan tapi pasti, Pemkot Manado akhirnya bisa menangani keluhan ini. Pemkot membentuk grup WhatsApp semua perangkat, yang di dalamnya dikontrol wali kota dan wakil wali kota.

“Di situ juga ada PLN, ada polisi. Semua pihak terkait. Ketika ada laporan masuk, langsung koordinasi di grup. Perangkat yang berwenang pun langsung menindak lanjuti laporan tersebut,” ucap Erwin.

Aplikasi Qlue Smart City ini memang menjadi prioritas Pemkot Manado untuk pengembangan.

Di Indonesia ada 12 daerah yang menggunakan aplikasi ini. “Tapi hanya ada dua daerah yang ada dashboard pelaporan, yakni Jakarta dan Manado. Daerah lain hanya sebatas aplikasi di android, tapi kami punya dashboard yang bisa memantau itu semua,” jelas Erwin. (mlz)