Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanBitungLiputan Khusus

Pesan Wali Kota dan Wawali Bitung Dalam Perayaan Paskah Tahun 2018

×

Pesan Wali Kota dan Wawali Bitung Dalam Perayaan Paskah Tahun 2018

Sebarkan artikel ini

Bitung

manadoterkini.com, BITUNG – Pemerintah Kota Bitung di bawah kepemimpinan Wali Kota Bitung, Maximiliaan J Lomban, SE MSi dan Wakil Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri merayakan Paskah dengan beribadah bersama keluarganya masing-masing.‎

Wali Kota bersama keluarga Lomban Rawung beribadah di GMIM Sentrum Kecamatan Maesa, sementara itu Wakil Wali Kota bersama keluarga Mantiri Tangkudung di GMIM Iktus Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Minggu (01/04/2018).

Bitung

Sebagai pesan Perayaan Paskah, Lomban mengingatkan tentang makna paskah yang menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib.

“Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Hal ini hanya terjadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Paskah bisa disebutkan sebagai tindakan Allah mengasihi manusia, dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus,” tutur Lomban.

Bitung

Lanjutnya, dengan merayakan Paskah, ada iman pengharapan, dimana yang percaya telah dimenangkan melalui kebangkitan Yesus Kristus. Yesus telah membebaskan manusia dari kehidupan kekhawatiran dan ketakutan ke dalam kehidupan yang penuh suka cita dan pengharapan.

Sementara itu Mantiri mengingatkan perayaan Paskah yang diperingati saat ini jangan dijadikan sebagai acara seremonial semata, tapi hendaknya dimaknai secara baru dengan kesediaan dan keterbukaan untuk ditransformasi oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus. Sehingga kemudian semangat Paskah dapat mewujudkan persekutuan dan ikatan persaudaraan.

Bitung

Mantiri juga mengatakan bahwa dengan gema Paskah ini, dapat menjadi momentum refleksi apa kerja kita, apa tugas kita yang menanti ke depan, secara khusus kemitraan Gereja dan Pemerintah.

“Gereja dan Pemerintah mempunyai konsen yang sama yakni bagaimana menyejahterahkan dan membangun rakyat. Meskipun kata makmur dan sejahtera itu tetap menjadi cita-cita, tetap menjadi sebuah kenyataan yang harus digapai, dan harus diusahakan,” tutup Mantiri.(Refly/Adv)