manadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw mengibaratkan persatuan bangsa seperti sapu lidi yang bisa terjalin dengan kuat jika sekumpulan batang lidi itu bisa diikat dengan baik.
“Gambaran tersebut aktual sekali pada masa sekarang ini. Kita merasakan bahwa ada kekuatan-kekuatan yang berusaha merenggangkan ikatan sapu lidi kita. Kita disuguhi hasutan-hasutan yang membuat kita bertikai dan tanpa sadar mengiris ikatan yang sudah puluhan tahun menyatukan segala perbedaan tersebut,” Kandouw saat menjadi inspektur upacara peringatan ke-110 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Halaman Kantor Gubernur, Senin (21/5/2018)
Oleh karena itu, dalam momentum Harkitnas ini Kandouw meminta agar semua pihak bersatu demi kemajuan bangsa Indonesia.
“Momentum sekarang ini menuntut kita untuk tidak buang-buang energi untuk bertikai dan lebih fokus pada pendidikan dan pengembangan manusia Indonesia,” ungkapnya.
Dalam amanat upacara, Kandouw menyampaikan sambutan dari Menkominfo Rudiantara, dalam sambutan tersebut Kandouw menuturkan bangsa k2ita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa, namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup. Asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama, kemerdekaan bangsa.
Wagub Kandouw menjelaskan, Budi Utomo merupakan sosok yang inspiratif karena telah memberikan segenap jiwa demi menciptakan persatuan bangsa.
Menariknya, usai upacara Harkitnas yang mengusung tema pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital ini dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi Sulut hebat anti hoax dan anti teroris menuju sukses Pilkada 2018 oleh Wagub Kandouw dan perwakilan dari sejumlah instansi dan organisasi.
Selain itu digelar pula lomba pakaian adat daerah yang diikuti perangkat daerah Pemprov Sulut. (*/Rizath)
