Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanLiputan KhususPemerintahan

Pembangunan Infrastruktur di Sulut Maju Pesat, Olly: Terima Kasih Pak Jokowi (I)

×

Pembangunan Infrastruktur di Sulut Maju Pesat, Olly: Terima Kasih Pak Jokowi (I)

Sebarkan artikel ini
od
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Sulut selama masa kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw (OD-SK).

Beberapa infrastruktur di Sulut yang terus di pacu baik oleh pemerintah Provinsi Sulut maupun pemerintah pusat dibawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diantaranya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Pembangunan Tol Manado-Bitung, Manado Outer Ring Road (MORR) III, pembangunan jalan Bandara Likupang, pembangunan proyek Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Ilo Ilo Wori, Proyek Palapa Ring Paket Tengah dan Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Pembangunan KEK Bitung yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 dalam waktu dekat akan diresmikan.

Menurut data dari Dewan Nasional KEK RI pada dasarnya adalah pemberian fasilitas pada penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai akses ke pasar global.

Kawasan tersebut nantinya diberikan insentif tertentu, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan daya saing terutama dalam Foreign Direct Investment. Dengan meningkatkan daya saing diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

manadoBerdasarkan potensi wilayah dan keunggulan geostrategis, KEK Bitung dinilai dapat mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, farmasi dan menarik investasi senilai Rp 32 triliun hingga tahun 2025.

KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. Aksesibilitas tersebut didukung dengan adanya Pelabuhan Hub Internasional Bitung sebagai hub perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia.

Berjarak 44 km dari Ibukota Manado, KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia.

Dengan total area seluas 534 ha, KEK Bitung berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional.

manado

“Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa beserta produk turunannya yang memiliki pasar yang sangat luas dan diminati baik dalam skala nasional maupun internasional,” ujar Olly Dondokambey beberapa waktu lalu.

Selain KEK Bitung, Jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 km terus di pacu selama beberapa tahun terakhir. Bahkan keinginan Joko Widodo agar Jalan Tol pertama di Sulut ini segerah rampung pada Bulan Maret 2019.

Menurut Olly, Jalan tol Manado-Bitung ini akan menghubungkan dua kota terbesar di Sulawesi Utara, yakni Manado dan Bitung dan menunjang KEK Bitung.

Proyek ini dibagi menjadi dua tahap yakni (1) Seksi 1: Manado – Airmadidi dan (2) Seksi 2: Airmadidi-Bitung. Proyek ini diharapkan mendukung peningkatan lalu lintas pada rute Manado-Bitung, mendukung sektor wisata serta pertumbuhan ekonomi di Manado, Minahasa Utara dan Bitung.

manado

Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung yang dibangun bersamaan.

“Jalan Tol Manado-Bitung ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung serta menjadi jalan akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional Bitung,” jelas Olly seraya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko widodo yang telahemasukkan Jalan tol Manado-Bitung sebagai proyek pembangunan prioritas.

Selain itu juga Pemprov Sulut yang didukung penuh Presiden RI Joko Widodo terus memacu pembangunan proyek Manado Outer Ring Road (MORR) III yakni ruas Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer.

Proyek dengan nilai Rp.150 milliar ini diharapkan menjadi solusi kemacetan di jalur bagian selatan Kota Manado (Malalayang-Bahu) dan pusat kota.

manado
Gubernur Sulut Olly Dondokambey seriusi pembebasan lahan pembangunan ring road 3 Manado

Sebagai contoh dari arah selatan Kota Manado, jika ingin ke bandara, atau arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota lagi, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III. Begitu juga sebaliknya, dari bagian Utara Kota Manado, seperti dari arah Bandara Sam Ratulangi, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke arah Selatan atau keluar kota tidak harus melewati pusat kota lagi, tetapi langsung melalui MORR III.

Pembangunan prioritas Pemprov Sulut dibidang Pariwisata lagi-lagi mendapat tunjangan dari Presiden Joko Widodo lewat adanya proyek pembangunan jalan Bandara Likupang.

Menurut Olly Dondokambey pembangunan infrastruktur jalan itu untuk menunjang rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang atau Likupang Tourism District. Untuk pembangunan jalan tersebut akan menelan anggaran yang cukup besar yakni Rp. 631 miliar.

manado
Gubernur Olly Tinjau Proyek Jalan Bandara-Likupang

Pembangunan jalan Bandara Likupang untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan. Keuntungan lainnya jika jalan Bandara-Likupang dibangun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan wilayah

Selain itu waktu tempuh dari bandara sam ratulangi ke KEK Pariwisata Likupang jadi lebih singkat. Rencananya jalan Bandara-Likupang akan dibangun sepanjang 31.5 kilometer dari Bandara hingga ke Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.

Jalan tersebut dibagi 4 segmen, yakni Aegmen 1 Bandara-Talawaan sepanjang 4,6 kilometer, Segmen 2 Talawaan-Tatelu 2,75 km, Segmen III Tatelu-Wasian 4,1 km, dan terakhir Segmen IV Wasian-Marinouw 20,1 km.

Proyek pembangunan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Regional Ilo Ilo Wori juga telah dipacu pembangunannya oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang turut melibatkan investasi swasta.

Rencananya TPA ini akan melayani beberapa wilayah, mencakup Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kota Manado, dan Kota Bitung. TPA regional ini juga akan menggunakan lahan seluas 30 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan.

manadoTahap pertama akan dibangun di kawasan es HGU Ilo Ilo Wori seluas 20 hektare, dan dilanjutkan dengan tahap kedua yang akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare.

Nantinya, pengolahan sampah di TPA regional ini akan menggunakan metode termal yang akan menghasilkan tenaga listrik dan meninggalkan residu yang relatif sedikit.

Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp.181 miliar ini, Pemprov menyatakan telah menjalin kerja sama dengan investor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

TPA Regional Ilo Ilo Wori menjadi salah satu proyek infrastruktur yang dibahas dalam kunjungan kerja Dewan Pertimbangan Presiden RI Suharso Monoarfa dan Staf Ahli Watimpres Chairil Abidin ke Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mempresentasikan rencana pembangunan infrastruktur di Sulut yakni pembangunan TPA sampah modern, pembangunan Bitung Hub Port, dan pembangunan KEK.

(advetorial/RizathPolii)