Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Terkait Peristiwa Tambang Bakan, Olly Dondokambey Angkat Bicara

×

Terkait Peristiwa Tambang Bakan, Olly Dondokambey Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

 

ollymanadoterkini.com, SULUT – Tragedi Tambang Bakan di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mendapat perhatian serius dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Terkait peristiwa tersebut menurut Olly, ada dua hal yang perlu disikapi Pemprov Sulut.

“Pertama, bahwa sikap saya dari awal tetap berpihak pada kepada rakyat, karena hasil bumi yang ada di Provinsi Sulawesi Utara diberikan untuk rakyat Sulawesi Utara, itu yang pertama,” ujar Olly.

Kedua menurut Olly, pihaknya akan memberikan santunan sebagai wujud rasa prihatin serta turut berduka cita terhadap korban pertambangan di Bakan.

Soal berapa besar santunan yang akan diberikan Pemprov, Olly mengaku sementara dikaji dan didata namun yang pasti akan diberikan santunan.

Namun dia menegaskan, Pemprov Sulut sendiri tetap mengambil sikap tidak akan memberikan ijin Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) terhadap tambang Bakan karena wilayah tersebut merupakan wilayah konsesi yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM).

“Pemprov tidak mungkin memberikan ijin WPR kepada masyarakat yang menambang daerah situ, karena itu merupakan wilayah kontrak kerja milik JRBM, tidak mungkin kami sahkan mereka, intinya itu,” tegas Olly.

Namun saat ditanya siapa nantinya yang akan dimintakan pertanggung jawaban, Olly justru mengembalikan kepada masyarakat.

“Saya kira masyarakat yang menambang (jadi korban) mereka tahu (siapa yang bertanggung jawab). Ini ada kelalaian pada masyarakat (yang jadi korban) dalam penambangan ini bahwa mereka melakukan itu di Wilayah tambang milik JRBM, apalagi pemerintah Wilayah Bolaang Mongondow dia tahu persis,” tutur Olly.

Tim Pemprov sendiri kata Olly tetap berada di lokasi tersebut bersama tim dari pemerintah pusat.

Seperti diketahui, longsor di daerah tambang Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow terjadi pada Selasa (26/2/2019) sekitar pukul 21.00 Wita dan mengakibatkan puluhan orang yang berada dalam tambang tersebut menjadi korban.

Data terakhir, Jumat (1/3/2019)
ada 28 orang berhasil dievakuasi dan 9 di antaranya sudah meninggal dunia. (Rizath)