manadoterkini.com, BITUNG – Dra. Khouni Lomban Rawung, MSi yang biasa disapa bunda Khouni menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam konservasi Yaki. Hal ini disampaikan bunda Khouni yamg merupakan Duta Yaki Indonesia saat Rapat Kerja (Raker) hari ke-2 Finalisasi Draft Strategi Rencana Aksi dan Konservasi (SRAK) Monyet Hitam Sulawesi (Macaca Nigra) digelar di Hotel Salak The Heritage, Bogor Tengah. Jumat (29/03/2019)
“Kegiatan ini akan segera rampung hari ini, untuk itu dimaksimalkan agar penyusunan SRAK bisa selesai,” ujar bunda Khouni
Menurutnya bahwa keberlangsungan habitat endemik kota Bitung ini sangat penting bahkan mampu membaggakan dan menjadi simbol daerah ini. “Hal ini yang harus benar-benar dipahami masyarakat, karena sampai saat ini masih ada masyarakat yang melakukan pemburuan terhadap Monyet Hitam Sulawesi semenanjung Utara ini,” katanya
Lanjutnya lagi, Penegakan Hukum menjadi langkah tegas yang harus ditempuh dan ini mebutuhkan kerja sama dari semua pihak baik Pemerintah Daerah maupun stakeholder terkait lainnya sehingga mampu menyadarkan masyarakat dan meminimalisir perburuan hewan ini.
Sementara itu Pemerintah Kota Bitung melalui Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengatakan sangat mensuport konservasi Monyet Yaki (Macaca Nigra) bahkan berterima kasih kepada Kementrian Lingkungan Hidup serta semua pihak yang menyusun dan berkontribusi serta berkolaborasi bersama menyelsaikan hal tersebut.
“Jika suda rampung, tindak lanjutnya nanti dari Pemerintah Kota Bitung akan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) terkait itu,” ujar Lomban (REFLY)
