Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Edukasi dan ReligiLifestyle

Alventura Pangemanan, Usia 23 Tahun Raih 2 Magister

×

Alventura Pangemanan, Usia 23 Tahun Raih 2 Magister

Sebarkan artikel ini

 

sulutmanadoterkini.com, SULUT – Alventura Bernard Pangemanan Mampu meraih 2 gelar magister sekaligus dalam jangka waktu setahun lebih. Pendidikan yang berhasil diraihnya itu adalah Magister Kenotariatan (MKn) dan Magister Hukum (MH).

Menariknya gelar yang akademik yang diraihnya itu didapati dengan waktu yang hampir bersamaan. Pendidikan Strata Dua (S2) MH pada 13 november Tahun 2018 di Unsrat dan S2 MKn pada 30 november 2018 Tahun Universitas Jayabaya.

Prestasi tersebut tidak berhenti sampai disitu, selain gelar yang didapatinya tersebut di usia 23 tahun, gelar itu berhasil dirainya dengan predikat Cum Laude.

Alventura sendiri adalah Putra kesayangan dari pasangan Notaris Roy Pangemanan dan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Dr Flora Kalalo.

manadoPria kelahiran Manado, 21 september 1995, mengangkat judul tesis untuk MH, “Pembatalan Lelang eksekusi hak tanggungan dan akibat hukumnya terhadap kreditur”. Sedangkan MKn berjudul “Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam pengikatan jaminan kredit terhadap objek jaminan yang bukan pemilik pemohon kredit”.

Bagi Alventure, diangkat kedua judul tersebut karena berdasarkan fakta di lapangan khususnya di Kota Manado paling sering terjadi.

“Kaus seperti ini cukup banyak di Kota Manado,” kata Alventura, kepada wartawan usai diwisuda di Auditorium Unsrat, Kamis (16/5/2019).

Meski begitu, Istri tercinta dari Fheybi Lumunon, harus menahan cita-cita sebagai Notaris, karena sesuai aturan Notaris harus berusia minimal 27 tahun.

“Untuk saat ini perbanyak magang. Saat akan magang di BPN (Badan Pertanahan Negara) selama 2 tahun,” tutur Alventura.

Yang rumit bagi Alventura, adalah harus bijak membagi waktu. Mengingat selama menempuh 2 pendidikan S2 dengan lokasi yang berbeda. Magister Hukum di Unsrat dan Magister Kenotariatan di Jakarta.

“Senin sampai kamis saya kuliah di Manado, terus ke Jakarta dan nanti balik ke Manado hari Minggu. Begitu dan seterusnya,” tutur Alventura.

Menurutnya bolak- balik Manado-Jakarta waktu lalu cukup beruntung dikarenakan harga tiket pesawat waktu itu masih terjangkau tidak seperti saat ini.

“Yah kalau harga pesawat waktu itu sudah naik seperti saat ini mungkin sulit saya membagi waktu, pasti saya mengundurkan diri dan hanya fokus satu studi saja, namun saya cukup beruntung karena harga tiket pesawat masih terjangkau,” jelas Alventura yang hobbi futsal.

Diapun tidak pelit soal kunci meraih prestasi, baginya salah satu kunci adalah mendengar berbagai nasihat, terlebih nasihat kedua orang tua. Kedua tidak merasa bosan dengan waktu saat menempuh studi dan tidak membiarkan waktu terbuang percuma.

“Kalau kita berhenti belajar dan langsung disibukkan dengan bekerja, kita jadi malas untuk mengikuti berbagai kegiatan studi selanjutnya, sehingga setiap waktu saya selalu mengisinya dengan lanjut studi ke jenjang berikutnya,” kata Alventura sembari menegaskan akan lanjut studi S3 nya dibidang hukum.

Selain berprestasi dibidang pendidikan, Alventura sendiri sering berprestasi membawa tim futsal Universitas Sam Ratulangi pada pertandingan Futsal antar mahasiswa. Bersama tim Futsal Sulut juga pernah berlaga di Liga Futsal Nusantara dan prestasi Paling tinggi masuk babak delapan besar. (Rizath)