Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Musim Kemarau, Kekeringan Landa Petani Minsel

×

Musim Kemarau, Kekeringan Landa Petani Minsel

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG – Musim kemarau atau panas berkepanjangan meneror warga. Dampak berbahayanya mulai nampak dengan kebakaran lahan maupun rumah warga. Di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sendiri selain beberapa titik terkena musibah kebakaran, efek dari situasi ini juga membuat petani menjerit.

Dimana mereka kesulitan merawat tanaman. Petani terdengar di wilayah Kecamatan Modoinding. Dimana mereka sudah berupaya menjaga agar tanamannya tidak mati.

“Karena panas berkepanjangan ini sudah ada beberapa tanaman yang mati, belum lagi ada yang sulit untuk berkembang karena kekurangan asupan air,” keluh Alfons Sondakh petani asal Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding.

Saat ditemui di perkebunanya, terlihat beberap galon air isi ulang disiapkan. “Saat ini hanya memanfaatkan air dari selokan, itupun kalau ada aliran. Ada beberapa hasil perkebunan seperti boncis dan kentang sudah gagal panen,” jelas pria tinggi ini.

Bahkan dirinya sudah pasrah dengan keadaan yang ada.

“Di situasi panas ini saya harus dua kali menyiram, terkadang sudah pasrah tidak lagi disiram karena memang sulit mendapatkan air,” tukasnya.(dav)