Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa

ROR Presentasi Penyelamatan Danau Tondano di Bapenas RI

×

ROR Presentasi Penyelamatan Danau Tondano di Bapenas RI

Sebarkan artikel ini

Minahasamanadoterkini.com, TONDANO – Proses penyelamatan Danau Tondano terus diupayakan. Pasalnya, jika tidak segera ditangani dengan tepat, bisa jadi danau kebanggaan masyarakat Minahasa bakal tinggal kenangan.

Selain digerogoti gulma enceng gondok, masalah serius lainya yang dihadapi Danau Tondano adalah pendangkalan dan penyempitan. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 1939, kedalama. Danau Tondano adalah 43 meter. Namu. Setelah dilakukan pengukuran pada tahun 2015, kedalaman Danau Tondano tinggal 14 meter.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Minahasa Ir Royke Oktavian Roring MSi (ROR) saat mempresentasikan rencana penyelamatan, pengelolaan Danau Tondano dan infrastruktur penunjang di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Republik Indonesia, pada Selasa (22/10) tadi.

“Penyelamatan Danau Tondano sudah sangat mendesak. Apalagi dalam rentang waktu 76 tahun (1939-2015), terjadi pendangkalan sekitar 29 meter,” ujar Bupati dihadapan Direktur Pengairan dan Irigasi Bapenas RI, Abdul Malik Sadat Idris, ST, M.Eng.

Lanjutnya, hal tersebut adalah masalah serius mengingat peran Danau Tondano yang sangat vital dalam menunjang jalanya roda perekonomian di Sulawesi Utara. “Selain sebagai pemutar turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Tanggari, Danau Tondano juga adalah pemasok air bersih di daerah-daerah yang ada disekitarnya bahkan Kota Manado,” ungkap Bupati.

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Minahasa terus berupaya tanpa henti melakukan upaya-upaya penyelamatan. Namun bantuan dari pemerintah pusat juga sangat diharapkan,” sambung ROR.

Kehadiran ROR di kantor Bapenas didampingi Asisten II Sekdakab Minahasa dan Kepala Balai Sungai Wilayah Sulawesi I. (fis)