Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Jubir Pemprov: Henry Peuru Perlu Banyak Membaca

×

Jubir Pemprov: Henry Peuru Perlu Banyak Membaca

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com,  SULUT – Henry Peuru jurnalis senior Sulawesi Utara tak henti-hentinya melakukan kritik kepada pemerintah daerah lewat media sosialnya Facebook (FB).

Terakhir Peuru sempat menyinggung pemangkasan dana (APBD) perjalanan dinas dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan membandingkannya dengan di Sulawesi Utara (Sulut).

“Gub Ridwan Kamil pangkas perjalanan dinas. Kong Sulut pangkas apa dang ???,” tutur Peuru dalam akun FB Henry Peuru, Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 12 siang.

Sontak saja hal itu langsung mendapat tanggapan dari “Gedung Putih” lewat Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth, SSTP.

Kepada Manado Terkini, Sabtu (30/11/2019), Iroth menyayangkan pernyataan Peuru yang terkesan tendensius tersebut yang mempengaruhi opini publik, seakan-akan penyusunan anggaran di Pemprov tidak pernah memihak ke rakyat lewat “anggaran perjalanan dinas”

“(Henry Peuru) banyak-banyaklah membaca sebelum mengkritik. Pemangkasan dana Perjalanan dinas di Pemprov Sulut sudah jau hari dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dibandingkan Gubernur Ridwan Kamil, dan media-media juga sudah menyaksikan itu,” tutur Iroth.

Chritian Iroth menambahkan, masyarakat bisa melihat itu lewat google dengan kata kunci “Sulut Pangkas Anggaran” atau yg berkaitan tentang pemangkasan anggaran dinas, jejak digital itu ada bahkan disalah satu media online di Sulut sendiri dengan judul “Olly Dondokambey Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Pejabat hingga Pulpen” telah dibaca ratusan ribu orang mungkin dia tak baca, jelas Irot.

Lanjut Irot, pemangkasan anggaran perjalanan dinas pejabat di Pemprov Sulut sudah direalisasi sejak awal kepemimpinan OD-SK.

“Kami sangat senang bila ada kritik yang membangun dari masyarakat, baik lewat media maupun medsos, asal saja itu sesuai fakta, data dan tidak tendensius namun lebih bijak dan objektif serta bukan hoax,” harap Iroth. (Rizath)