Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

3 Pasien ODP Covid-19 Dirawat di RS Kalooran Amurang

×

3 Pasien ODP Covid-19 Dirawat di RS Kalooran Amurang

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG-Tiga orang warga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menjadi pasien, Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona (COVID-19), kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Kalooran Amurang Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). AmurangDia pasien itu dirawat di ruang isolasi RS Kalooran Amurang sementara yang satunya lagi masih menunggu hasil.

Hal tersebut dibenarkan Dirut RS Kalooran Amurang dr Elaine Wenur saat dikonfirmasi. Dia mengatakan, pasien itu dirawat dalam ruang observasi IGD,  terpisah dengan pasien lainnya.

“Pasien yang masuk dalam pemantauan ODP Itu berdasarkan riwayat pasien tersebut bertemu orang luar yang daerahnya terpapar Covid-19, tapi itu bukan suspect virus corona. Seorang pasien tersebut dengan keluhan batuk dan demam, kalau kategori dari Kemenkes itu masih masuk dalam pemantauan dan bukan suspect,” kata Wenur.

Hanya saja Dia tidak merincikan identitas pasien ODP dirawat di RS Kalooran Amurang. Ia menyebutkan, pihaknya akan menelusuri terus dengan hasil laboratorium dan rontgen, apakah pasien itu termasuk pandemi dimaksud atau tidak. Untuk saat ini pasien itu masuk dalam pemantauan, jadi tidak dirawat dalam ruang isolasi dan terpisah dengan ruangan inap pasien lainnya.

“Kita sudah mengobati stomatitisnya seperti demam maupun batuk dari pasien. Untuk selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan hasil laboratorium dan memeriksakan rontgennya. Pasien ini kan masih masuk dalam pengawasan, untuk melakukan pemeriksaan itu juga perlu dilakukan swap tenggorokan guna diambil sampel, dan itu kita telah kirim ke Dinas Kesehatan Minsel untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Sulut. Setelah itu, dari Dinkes Sulut, baru mengirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Menurut Dia, nanti yang menerangkan positif terkena virus corona atau tidak, itu dari hasil swap tersebut.
“Karena litbangkes menerima seluruh Indonesia dari swap itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Minsel, dr Erwin Schouten, ketika dikonfirmasi, juga mengakui informasi tersebut.

“Kami sudah lakukan rapid test, hasilnya negatif. Kami juga telah melakukan screening ulang dengan metode swab, hasilnya sudah dikirim ke pusat. Hasilnya masih kita tunggu,” tukasnya.(dav)