Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Utara

Bupati VAP: Saya Patuh Dan Taat Aturan, Soal Lahan Pekuburan Korban Covid-19 Itu Tidak Ada Koordinasi

×

Bupati VAP: Saya Patuh Dan Taat Aturan, Soal Lahan Pekuburan Korban Covid-19 Itu Tidak Ada Koordinasi

Sebarkan artikel ini

Vapmanadoterkini.com, AIRMADIDI-Terkait soal pengadaan lahan pekuburan korban Covid-19, di Desa Ilo Ilo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara (Minut), oleh Bupati Dr (HC) Vonnie Aneke Panambunan STh (VAP) memastikan tidak pernah menolak wacana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).

Namun yang sangat disayangkan, menurut Bupati VAP, Pemprov Sulut tidak mengedepankan koordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Minut.

“Alangkah baiknya dan lebih elok, jika rencana dari Pemprov Sulut untuk pengadaan lahan pekuburan ini, dikoordinasikan dengan Pemkab Minut,” ujar Bupati VAP-sebutan akrab orang nomor satu di tanah Tonsea ini.

Lebih lanjut, Bupati VAP menyatakan dirinya sangat patuh, taat azas dan taat aturan, sebagaimana Surat Edaran Mendagri Nomor 440/2978/SJ tentang Penyediaan Lokasi Tempat Pemakaman Khusus Korban Corona Virus Disease 2019 di daerah, pekuburan korban Covid-19 tidak boleh berada dalam wilayah yang padat penduduknya, serta menghindari penggunaan tanah yang subur, dan mencegah penggunaan lahan berlebihan.

“Saya mendukung penuh pengadaan lahan pekuburan itu, asal lokasinya pantas dan sesuai aturan, seperti contoh pengadaannya harus di lahan yang tidak produktif. Di Wori itu kan lokasinya dekat mata air dan pemukiman penduduk, lahan itu juga lahan produktif. Intinya juga koordinasi, kita cari solusi bersama, dimana lahan yang cocok dan sesuai aturan. Sampai sekarang tidak ada koordinasi. Jadi kalau dibilang saya tidak mendukung itu salah. Saya patuh hukum, dan kalau pemerintah atas sudah perintahkan, pasti kita patuh,” tegasnya.

Bupati VAP, kembali menegaskan koordinasi provinsi dan daerah adalah hal yang paling penting, sehingga hal ini dapat disampaikan ke pemerintah kecamatan dan desa serta kepada masyarakat.

“Sehingga jika ada penolakan, kita bisa cari solusi dan jalan terbaik, agar semua aman-aman dan tidak ada yang saling menjatuhkan di tengah Covid-19 saat ini,” tandasnya.(Pow)