Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Tenggara

Warga Takut Ada Korban, Tambang Emas Ratatotok Memanas

×

Warga Takut Ada Korban, Tambang Emas Ratatotok Memanas

Sebarkan artikel ini
  • Mitamanadoterkini.com, RATATOTOK –  Kondisi Pertambangan di Kecamatan Ratatotok, khususnya didaerah pertambangan yang disebut-sebut Nibong bakal menjadi mala petaka dan tumpahan darah. Karena, emas yang mengendap di daerah Nibong cukup menggiurkan para penambang Mitra dan penambang luar Mitra.

Namun sangat disayangkan, para penambang asal Mitra jadi target intimidasi dan sabotase oleh oknum-oknum penambang luar Mitra.

Buktinya, Sabtu (13/06/2020) dinihari sekira pukul 02.30 wita dan Sabtu (13/06/2020) malam sekira pukul 23.39 wita. Penambang asal Tompaso baru Kabupaten Minahasa Selatan, melakukan rusuh dan menakut-nakutkan para penamabang asal Mitra dengan sejumlah barang tajam, seperti Tombak, pedang yang berukuran sekira 1 meter dan sejumlah sajam lainnya.

Para pemilik lubang tambang asal Mitra serta para kijang (pengangkut matrial hasil tambang) asal Mitra diintimadasi dengan cara seluruh lubang di Nibong yang menghasilkan matrial emas yang menggiurkan itu disabotase oleh para penambang asal Tompaso Baru ini.

Bahkan informasi yang dirangkum media ini, pada Sabtu (13/06/2020) malam sekira pukul 23.39 para penambang asal Tompaso yang berjumlah hampir 30an itu menguasai daerah pertambangan di Nibong. Bahkan mirisnya, para onkum penambang asal Tompaso ini mecuri matrial milik para penambang asal Mitra yang sudah dikeluarkan dari lubang tambang.

Jerry salah satu penambang asal Mitra mengeluhkan hasil matrial miliknya yang telah Ia keluarkan dari lubang tambang, telah dirampas oleh para penambang asal Tompaso ini.

“Kasian torang so dua hari di Nibong (lokasi tambang red), baru tadi (tadi malam red) boleh masuk bapukul di lubang. Hampir Enam jam torang dalam libung berjuang mo dapa ini matrial, tapi pas torang pe rep kase kaluar dari lubang dorang (penambang Tompaso red) rampas torang pe hasil. Mo bilang apa pa torang anak bini, dorang so berharap torang pulang bawah rezeki for torang pe kebutuhan hari-hari,” curhatnya sambari meneteskan air mata.

Hal yang sama dialami Arnold pengangkut matrial rep (kijang) didaearah Nibong.

“Kasian, torang so Dua malam ini dapa tekan deng dapa intimidasi dari orang-orang Tompaso. Sekarang torang orang Mitra yang penambang, kurang rupa jadi tamu dan pengemis pa orang pe daerah. Pada hal, pak bupati kase kesempatan torang masyarakat Mitra untuk mengais rezeki di tambang ini,” keluhnya.

“Torang sangat bersyukur, torang pe pemimpin pak bupati masih mau lia torang pe keluhan dan kebutuhan dengan memberikan kesempatan torang batambang. Tapi kondisinya seperti ini, baiknya tambang ditertibkan duluh supaya ulang buka cuma boleh torang orang Mitra saja,” harapnya.(win)