Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Kesbangpolda Deteksi Ada Oknum Mahasiswa Jadikan Manado Basis Pemecah Kedaulatan

×

Kesbangpolda Deteksi Ada Oknum Mahasiswa Jadikan Manado Basis Pemecah Kedaulatan

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, SULUT – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah (Kesbangpolda) Sulawesi Utara Evans Steven Liow membenarkan adanya oknum atau kelompok luar yang menjadikan Sulut yang aman sebagai basis perjuangan pemecah kedaulatan negara.

Hal itu disampaikan Liow usai melakukan pertemuan dengan Badan Intelegen Negara (BIN) belum lama ini.

Menurut Liow, pihaknya sudah mendeteksi adanya indikasi tersebut.

“Kita sudah mendeteksi ada indikasi, ada mahasiswa luar yang merongrong dan memecah belah kedaulatan negara,” kata Liow, Selasa, (18/8/2020) di ruang kerjanya.

Liow menambahkan, selain aman di Sulut sendiri bebas dan terbuka bagi siapa saja yang datang namun jangan sampai memakai kesempatan ini untuk merongrong dan memecah belah kedaulatan negara.

“Kita akan memantau terus. Kita berharap Sulut jadi pusat pendidikan bagi mahasiswa dari mana saja, namun jangan mendompleng atau menciptakan sesuatu yang menjadi ancaman perpecahan.

Adanya informasi ada oknum mahasiswa dari luar Sulut menjadikan Manado dan Minahasa sebagai basis perjuangan untuk memecah kedaulatan Negara Republik Indonesia, juga mendapat perhatian dari Tonaas Wangko Brigade Manguni Indonesia Ventje Rumambi.

Rumambi berharap oknum atau kelompok tersebut tidakmengganggu keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat Sulut dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kebebasan berpendapat itu diatur oleh undang-Undang, tapi jangan coba coba utak atik Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Negara Pancasila dan UUD 1945. Bagi saya ini harga mati, jadi saya ingatkan oknum mahasiswa urungkan niat anda dan sekali-kali jangan Coba coba!, Deteksi dini oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara patut menjadi Perhatian Bersama jajaran TNI-POLRI termasuk aparat yang ada khususnya di Kota Manado, Minahasa dan Kota Tomohon.”

“Amat terlebih jajaran yang ada desa kelurahan, asrama mahasiswa harus steril jangan ada atribut bendera dan atau bahan apapun yang merongrong kedaulatan Negara Indonesia. Isue Papua Merdeka, Maluku Merdeka, Minahasa Merdeka, Kalimantan Merdeka, Aceh Merdeka, Bali Merdeka yang di bawah oknum mahasiswa patut diwaspadai oleh segenap jajaran terkait,” jelas Rumambi.

Rumambi menambahkan, pihaknya juga telah memonitor medsos milik oknum mahasiswa tersebut yang dengan Jelas merobah Filosofi DR Sam Ratulangi dengan sengaja disalah artikan.

“Manusia Hidup untuk membunuh sesama manusia” ini perbuatan tercela. Kami berharap jangan ada mahasiswa yang kuliah di Sulut tapi menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI,” tegas Rumambi. (Rizath)