Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Selesaikan Konflik Internal, Bupati Minsel Dipanggil Gubernur

×

Selesaikan Konflik Internal, Bupati Minsel Dipanggil Gubernur

Sebarkan artikel ini

fathonimanadoterkini.com, SULUT – Pjs Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Drs. Mecky M Onibala, M.Si hari ini Rabu (30/9/2020) dipanggil Pjs Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si.

Hal itu diketahui terkait sikap yang ditunjukkan oleh Sekretariat Daerah Pemkab Minahasa Selatan yang seolah tidak menerima pelantikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Minsel Mecky Onibala.

Sejumlah media sebut bentuk aroganisme dan pelecehan kepada Kemendagri. Dikarenakan tidak ada satupun pejabat yang datang saat penetapan Pjs bupati/wali kota pada penetapan Pjs 26 September lalu bahkan protokoler dan kendaraan dinas tidak diberikan kepada Mecky Onibala.

Penolakan dengan tidak memberikan fasilitas kepada Pjs Bupati Minsel juga sebagai bentuk perlawanan atas perintah Presiden melalui Mendagri yang menjalankan UU. Atas masalah tersebut, Agus Fatoni pun angkat bicara.

“Saya sudah pesan kepada beliau agar Pjs Bupati/wali kota bekerja secara profesional dan netral. Harus profesional dalam pelaksanaan Pilkada baik ASN yang ada di Provinsi maupun kabupaten/kota.”

“Jadi karena beliau adalah ASN seperti saya juga adalah ASN maka harus profesional dan netral, beliau sudah paham itu dan berusaha menghindari konflik yang sudah terjadi dan persepsi-presepsi yang terjadi, sehingga pelaksanaan Pilkada di Sulawesi Utara dapat berjalan dengan lancar, damai, jurdil, luber dan sehat dalam artian sehat dari COVID-19,” jelas Agus Fatoni.

Lanjut Fatoni, pihaknya sudah mendengar konflik yang terjadi di Minsel, oleh karenanya ada komunikasi yang baik dari perangkat daerah.

“Jadi semua sudah kita dengar, dinamika itu biasa, selalu ada. Apalagi Pilkada itu adalah pesta demokrasi, pesta yang biasanya rame dan meriah, tapi karena ini pandemi kita pestanya dengan protokol kesehatan,” tutur Agus Fatoni sembari berharap agar ada saling pemahaman. (Rizath)