Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPolitik

Dipecat dari Golkar, Imba-SVR Cs Solid Dukung OD-SK

×

Dipecat dari Golkar, Imba-SVR Cs Solid Dukung OD-SK

Sebarkan artikel ini

sulutmanadoterkini.com, SULUT – Dukungan Jimmy Rimba Rogi dan Stevenus Vreeke Runtu berserta sejumlah kader Partai Golkar terhadap Paslon Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw di Pilkada Sulut, berimbas pada pemecatan sekaligus pencabutan keanggotaan partai.

Pasalnya, manuver yang dilakukan sejumlah kader senior Golkar tersebut dinilai akan menjadikan bumerang bagi pencalonan CEP-SSL yang diusung Partai Golkar di Pilgub Sulut 2020.

Atas hal tersebut, pentolan sekaligus senior Golkar Firasat Mokodompit yang juga mantan Plt Ketua Golkar Sulut angkat bicara.

Menurut Firasat itu malah akan menjadikan energi baru untuk paslon. Para kader senior itu akan semakin solid dan all out memenangkan OD-SK.

“Saya tahu persis 8 kader ini memiliki kekuatan riel. Jika hari ini mereka dicabut keanggotaannya, maka analisa saya 60% kader pemilih Golkar yang diprakirakan 270 ribu suara se Sulut dipastikan akan menambah suara OD-SK,” tutur Firasat.

Firasat menambahkan, kader grass root Golkar dan para militan Partai Golkar (PG), rata rata rasional dalam menentukan pilihan pemimpin.

“Mereka sangat memperhatikan kapasitas, kapabilitas dan dedikasi calon. Mereka tidak mau terjebak dengan ‘sotau tau nimbole kase teladan dan jadi panutan kong bapaksa’,” tegasnya.

Lanjut Firasat, suara suara kader ini, selalu mengemuka dalam dialog di lapangan dan kedewasaan berpolitik kader Golkar itu tidak diragukan.

Biasanya ada faktor benang merah bergandengan dimana mereka akan loyal terhadap kader tulen  seperti Imba dan SVR yang pernah menjabat Ketua PG Sulut, tambah Firasat.

Bahkan saat ini, Firasat menuturkan, sudah ada gerakan untuk menyelamatkan partai. “Saat ini saja saya dengar sudah ada gerakan penyelamat Partai Golkar Sulut dan gerakan ini melemahkan perjuangan paslon CEP- SSL dalam kontestasi Pilgub.

Mereka kecewa karena management partai yang amburadul dalam sikapi dinamika internal Golkar Sulut,” jelas Firasat.

Hal itu juga tercermin dalam Musda instan yang dilaksanakan di beberapa daerah memunculkan sentimen negatif bagi kelangsungan organisasi.

“Belum lagi Ketidak Konsistenan terhadap rekomendasi paslon pemilukada di kabupaten/kota. Olehnya saya melihat ini menjadi langkah gegabah CEP dengan memecat 8 kader senior dan dipastikan hukum karma akan berlaku begitu CEP kalah dalam konstestasi Pilgub nanti,” tutur Firasat. (*/Rizath)