Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Unsrat dan PPN/Bappenas Kerja Sama Tingkatkan Produksi Daging Sapi

×

Unsrat dan PPN/Bappenas Kerja Sama Tingkatkan Produksi Daging Sapi

Sebarkan artikel ini

kumaatmanadoterkini.com, SULUT-Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado tengah membahas rancangan Nota Kesepahaman Kemitraan Triple Helix untuk Pengembangan Agrikultur/Ketahanan Pangan untuk meningkatkan produksi daging sapi nasional.

Hal itu mengingat saat ini neraca daging sapi nasional masih defisit karena terbukti dari ketersediaan daging sapi yang
masih belum mencukupi permintaan.

“Nota Kesepahaman ini menjadi sangat penting di dalam peningkatan produksi daging
sapi nasional, mengingat pada saat ini neraca daging sapi nasional masih defisit, di mana ketersediaan daging sapi baru 423
ribu ton atau masih di bawah perkiraan permintaan sebesar 717 ribu ton”.

“Ke depan, kebutuhan konsumsi daging sapi
diperkirakan terus meningkat, sehingga produksi daging sapi harus dapat kita tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, sebagai salah satu langkah yang dapat kita ambil bersama adalah melalui skenario pengembangan peternakan sapi terintegrasi hulu-hilir yang mencakup penguatan pembibitan, budidaya, pengolahan hasil ternak, dan distribusi sampai ke tingkat konsumen,” jelas Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto saat berdialog dengan Rektor Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, Selasa (17/11/2020).

Upaya peningkatan produksi daging nasional menjadi salah satu Prioritas Nasional (PN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu PN 1: Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
yang dijabarkan ke dalam Program Prioritas 3: Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan dan Program
Prioritas 6: Peningkatan Nilai Tambah, Lapangan Kerja, dan Investasi di Sektor Riil dan Industrialisasi.

“Pemerintah mendorong
skema Triple Helix, yaitu strategi kerjasama keterlibatan tiga pihak, pemerintah, akademisi, dan industri. Skema Triple Helix
diarahkan untuk pengembangan peternakan sapi terintegrasi hulu-hilir yang terdiri dari komponen pembibitan sapi,
penyediaan pakan dan obat hewan, pengembangan budidaya sapi modern, peternakan sapi rakyat, penguatan rumah potong
hewan, industri pengolahan daging sapi, serta riset dan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan,” tutur Arifin Rudiyanto.

Arifin menambahkan, untuk memperkuat riset dan meningkatkan kualitas pendidikan, Kementerian PPN/Bapepnas
memfasilitasi pembahasan pengembangan integrasi budidaya sapi dan kelapa antara Universitas Sam Ratulangi Manado tengah dan Central Queensland University (CQU). Program tersebut rencananya dilaksanakan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan populasi sapi sebanyak 19 ribu ekor dan produksi kelapa sebesar 16 ribu ton pada 2018.

Dalam sambutannya, Rektor Ellen berharap kerja sama ini dapat memperkuat ketahanan pangan di Sulawesi Utara melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas konsumsi pangan.

“Perguruan tinggi mempersiapkan SDM yang memiliki kompetensi
di bidang peternakan, baik di bidang pengetahuan dan teknologinya. Untuk itulah Universitas Sam Ratulangi dan CQU dapat
berperan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan melalui ketersediaan program studi terkait di Universitas Sam Ratulangi,” jelas Ellen.
(*/Rizath)