Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Tito Karnavian Bersama Ketum TP-PKK Launching Gerakan Sulut Bermasker

×

Tito Karnavian Bersama Ketum TP-PKK Launching Gerakan Sulut Bermasker

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, SULUT – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bersama Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Jumat (4/12/2020) me-launching Gerakan Sulut Bermasker.

Mendagri Tito Karnavian yang didampingi langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs.) Agus Fatoni di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Manado, Sulawesi Utara, mengaku, meskipun Provinsi Sulut tidak termasuk dalam indikator zona merah tetapi Gerakan Sulut Bermasker ini penting dilaksanakan.

Pasalnya, Sulut merupakan salah satu kota destinasi pariwisata nasional selain Bali.

“Untuk itu, sosialisasi penggunaan masker sangat penting digalangkan,” tegas Tito.

Lannut Tito, pandemi Covid-19 ini merupakan pengalaman baru yang belum pernah dialami, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, oleh karenanya, hal ini menjadi tantangan yang tidak mudah, terutama bagi pemerintah yang harus membuat kebijakan publik agar penanganan penyebaran Covid-19 dan dampak sosial-ekonominya tepat sasaran.

Mendagri juga menyarankan perlunya pengaturan strategi dengan memahami musuh yang sedang dilawan, yakni dalam hal ini Covid-19.

Dengan demikian, diharapkan pembuatan public policy dapat berdampak baik bagi masyarakat banyak.

“Kita paling tidak ada dua ilmu yang mendasari kita untuk memahami persoalan sebelum membuat kebijakan. Yang pertama, adalah ilmu tentang strategi, kenali musuhmu. Yang kedua, yaitu ilmu tentang public policy. Setiap mengambil kebijakan publik untuk menyelesaikan masalah publik yang berdampak kepada publik maka para pengambil kebijakan yang memiliki otoritas harus memahami persoalan sebelum mengambil kebijakan, agar kebijakannya tepat jangan sampai salah,” tegas Tito.

Kebijakan-kebijakan mensosialisasikan protokol kesehatan dan membagikan masker menjadi salah satu langkah yang tepat sehingga masyarakat dapat memproteksi diri dari Covid-19.

“Di Kemendagri sudah, ruang rapat, ruang kerja saya itu semua gordennya dibuka, ventilasinya dibuka, jendela yang bisa dibuka akan dibuka. Pertama, sinar matahari bisa masuk. Kedua, adalah agar ada sirkulasi udara. Sementara, di tempat kerja yang tidak bisa ada sinar matahari masuk kami membeli lampu ultraviolet, sebelum meeting setengah jam, selesai meeting lampu ultraviolet lagi,” terangnya. (*/Rizath)