Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Tenggara

Wakili Bupati, Sekda Lalandos Optimis Penyusunan Ripparkab Tingkatkan Sektor Pariwisata

×

Wakili Bupati, Sekda Lalandos Optimis Penyusunan Ripparkab Tingkatkan Sektor Pariwisata

Sebarkan artikel ini

mitramanadoterkini.com, MITRA – Sekertaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara (Mitra) Optimis Sektor Pariwisata Mitra akan mengalami peningkatan kualitas lewat adanya kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dokumen Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB), Kamis (18/11/2021).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati yang diwakili oleh Sekretaris Daerah David Lalandos AP.MM, dan turut dihadiri
Asisten III, Ir Elly Sangian serta diikuti 12 kepala kecamatan yang memiliki objek wisata dan dinas badan terkait.

Adapun FGD ini menghadirkan nara sumber dari Akademisi Unsrat yakni Prof Dr RC Kepel, MSc, DEA dan Dr Vecky Masinambow, SE,ME.

Lewat kegiatan ini diharapkan memperoleh interaksi data yang dihasilkan dari suatu diskusi kelompok partisan, bahkan responden, dalam hal meningkatkan kedalaman informasi menyiapkan berbagai aspek terkait fenomena kepariwisataan.

Selain itu, mengumpulkan data dan informasi pariwisata yang sistematis menyangkut permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok, serta untuk keperluan verifikasi data yang telah dikumpulkan.

Pada kesempatan itu Sekretaris daerah David Lalandos mengatakan, penyusunan Perda bukan semata-mata karena mengejar Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.

“Sebab pada hakikatnya penyusunan Perda Ripparkab dalam rangka untuk menyusun dokumen kepariwisataan di Mitra. Sehingga dalam pembangunan kepariwisataan, diketahui kemungkinan permasalahan yang bisa terjadi,” ungkap Lalandos.

Sementara dalam rangka penyempurnaan dokumen kepariwisataan ini, dia berharap agar peserta dapat memberikan masukan.

“Nantinya perda Ripparkab yang akan diterbitkan benar-benar baik dan bermakna untuk Kabupaten Mitra,” katanya.

Sebab menurutnya, Mitra memiliki begitu banyak potensi wisata, namun sampai saat ini belum dikelola dengan sebaik-baiknya.

“Untuk itu diperlukan suatu dokumen perencanaan pembangunan kepariwisataan sehingga dalam pengelolaan objek kepariwisataan di Mitra semua mengacu pada dokumen Ripparkab ini,” pungkas lulusan terbaik IPDN ini.(win)