Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanEdukasi dan Religi

Keteladanan Pendeta Magritha Dalos Dinilai Layak Duduk di BPMS GMIM

×

Keteladanan Pendeta Magritha Dalos Dinilai Layak Duduk di BPMS GMIM

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, SULUT – Dalam waktu dekat ini, Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang merupakan gereja terbesar di Sulawesi Utara kembali akan melakukan Sidang salah satunya untuk memilih secara demokratis Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM.

Sejumlah nama mulai bermunculan dan dipercaya dapat dan layak untuk memegang jabatan-jabatan “elit gereja” terbesar di Nyiur Melambai.

Nama Pdt Magritha Dalos M.Th menjadi salah satu yang dipercaya oleh banyak kalangan yang dinilai layak duduk di BPMS GMIM.

Namanya mulai masuk bursa untuk nominasi calon pada struktur tapuk pimpinan tinggi di Sinode GMIM.

Keteladanan Pdt Magritha Dalos menjadi alasan warga GMIM yang memiliki kerinduan agar dipercaya duduk di BPMS GMIM

Seperti diketahui sampai saat ini sepeninggalnya suami tercinta dr Berti Tangel, Magrita Dalos
menjadi tulang punggung atau singel parents bagi lima anak perempuannya.

“Sebagai pelayan Tuhan, saya bisa merasakan bagaimana suka duka serta  pergumulan yang di rasakan. Apalagi Pendeta Magritha Dalos, sebagai seorang singel parents atau tulang punggung keluarga. Dan itu hanya kemurahan Tuhan serta satu keajaiban,” Ujar pendiri Panji Yosua Ventje Pinontoan.

Nah, dari perjalanan hidup Pendeta Magritha Dalos ada satu keteladanan yang patut di contoh untuk para orang tua. Ini terbukti dimana Pendeta Magritha Dalos mampu mendidik ke-5 anak perempuannya,  yakni dr. Pricillia T Tangel, dipercayakan menjadi  Penatua Pemuda Sinode GMIM periode 2018-2022, Lidya H Tangel, S.IP,  Keljarga Sahelangi Tangel,
Lois Merry Tangel SE, adalah Miss Tourism International.

Blessy Tangel, Mahasiswa UPH Jurusan HI yang menjadi Noni Sulut 2022, Devona Tangel S.Th yang mengikuti jejak Ibunya untuk menjadi pelayan Tuhan.

Dari keteladanan Pendeta Magritha Dalos dimana mampu mendidik, mebina dan bahkan menghidupi ke-5 anaknya, sehingga mampu menjadi anak-anak yang bisa diteladani sama seperti Ibu-nya, saat ini menjadi perhatian oleh beberapa Pendeta senior GMIM untuk mempromosikan Pendeta Magritha Dalos, layak masuk dalam kepengurusan BPMS GMIM.

Salah satunya Pendeta Senior Johan Manampiring yang menilai selain keteladanan, Pendeta Magritha Dalos juga mempunyai kematangan dan kedewasaan membangun pelayanan. Terbukti dalam setiap pelayanan, Pendeta Magritha Dalos selalu berhasil.

Berawal dari tenaga utusan Gereja di Timor Timur, dan kembali  ke Manado menjadi Ketua Jemaat Gereja Bukit Moria Winangun dan pernah menjadi sekretaris umum Yayasan Medika GMIM.

Saat ini menjadi Ketua BPMJ Gereja Stevanus Tamansari  Paniki Bawah Wilayah Mapanget dan semuanya tergolong sukses.

“Maka dari itu, saya menilai Pendeta Magritha Dalos layak diperhitungkan untuk masuk dalam kepengurusan BPMS GMIM,” ungkap Pendeta Johan Manampiring.

Sementara ada hal menarik juga yang diutarakan oleh satu sahabat sewaktu dibangku SMP dari Pendeta Magritha Dalos yakni Ibu Dora Lintang.

Menurut Dora bahwa sewaktu SMP Pendeta Magritha Dalos, adalah siswi yang patut diteladani. Ternyata Pendeta Magritha Dalos adalah seorang anak Petani yang berbakti bagi kedua orang tuanya untuk ber kebun.

“Pendeta Magritha Dalos adalah teman yang sangat unik. Ia merupakan anak yang berbakti. Karena walaupun seorang perempuan, Pendeta Magritha Dalos turut membantu orang tunya berkebun dan “Iko bapacol” (ikut mencangkul). Itu dibuktikan, saat Pendeta Magritha Dalos sempat berkebun di lahan salah satu Jemaat, sewaktu ia menjadi Pendeta Pelayanan di Gereja GMIM SION Winangun,” ucap Ibu Dora sahabat Pdt Magritha semasa SMP.

Sahabat dekat dari Pendeta Magritha Dalos ini juga menambahkan bahwa bukan hanya itu Pendeta Magritha Dalos juga disegani oleh teman dan sahabat selain pintar, beliau sangat berintegritas dalam sikap dan tindakan.

Bahkan di SMA, Pendeta Magritha Dalos menjadi Guru pengganti bagi teman-teman sekelas, karena kemampuan kepemimpinan diakui para guru dan sahabat bahkan kakak-kakak kelas mengakui kelebihan dan talentanya.

Begitu Juga dalam pelayanan sejak SMP sudah bisa memimpin Ibadah sehingga saat SMA sudah menjadi pemimpin pemuda Gereja. (*/Rizath)