Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Edukasi dan ReligiManado

Ortu Siswa SD 114 Manado tolak merger, Laikun : DPRD Agendakan Hearing

×

Ortu Siswa SD 114 Manado tolak merger, Laikun : DPRD Agendakan Hearing

Sebarkan artikel ini
Manado
Penolakan merger SD 114 ke SD 49 oleh orang tua murid diterima Wakil Ketua DPRD Manado Adrey Laikun, Rabu (6/7/2022)

manadoterkini.com, MANADO – Belum tuntas penolakan orang tua murid SD Inpres Bunaken, hal yang sama juga datang dari SD 114 Manado. Sekolah yang terletak di Kecamatan Tuminting ini menolak untuk di merger ke SD 49 oleh Dinas Pendidikan Kota Manado.

Sebagai bentuk protes atas kebijakan yang tidak populis tersebut, sambil membawa anak-anak mereka, Ortu siswa mendatangi kantor DPRD Manado, menemui Wakil Ketua Adrey Laikun, Rabu (6/7/2022).

Gayung bersambut, politisi Partai NasDem tersebut langsung merespon dan menerima surat penolakan merger yang ditandatangani oleh 110 orang tua murid.

“Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar apa yang menjadi harapan orang tua murid bisa terwujud, untuk itu dalam waktu dekat ini kami DPRD akan segera menganggendakan hearing,”kata Laikun.

Untuk itu, anggota DPRD Manado dari daerah pemilihan Tuminting, Bunaken dan Bunaken Kepulauan meminta Dinas Pendidikan agar memperhatikan keluhan masyarakat terkait merger sekolah karena sering memunculkan polemik.

“Sebaiknya dinas terkait lebih bijak dalam mengambil kebijakan, jangan yang merugikan masyarakat. Tinjau dengan baik, sosialisasi dengan baik, pertimbangkan juga efeknya bagi anak-anak murid, jangan sampai berdampak buruk ke anak-anak,” terang personil DPRD Manado yang merakyat ini.

Penolakan merger SD 114 ke SD 49 telah disepakati para orang tua, seperti yang disampaikan Amir Yusuf, mestinya mendapat respon pemerintahan AARS.

“Kami orang tua murid SD 114 ingin mempertahankan sekolah ini. Anak-anak kami juga tidak mau dipindahkan. Mereka bahkan mengancam tidak mau sekolah kalau sampai sekolah ini digabung,”kata Yusuf didampingi para orang tua murid lainnya.

Menurut dia, SD 114 masih sangat layak. Gedungnya masih sangat memadai untuk menampung 110 murid yang menimbah ilmu di sekolah tersebut.

“Memang ada terjadi banjir kalau hujan deras namun cepat surutnya. SD 114 juga punya lapangan yang cukup untuk anak-anak beraktivitas atau upacara, gedungnya juga masih bagus,”tuturnya.

Sementara SD 49 menurut dia, sudah cukup padat murid sehingga tidak layak dimerger.

“Kalau ditambah 110 murid dari SD 114, apakah SD 49 bisa tampung seluruh murid? sekarang saja saya lihat itu sudah padat. Bagaimana anak-anak bisa fokus belajar kalau padat begini. Untuk itu kami seluruh orang tua murid menolak merger ini,”tegasnya. (*/malz)